Memahami AMDK Air Minum Dalam Kemasan di Indonesia
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) semakin banyak pabrik air minum atau pabrik AMDK di beberapa daerah di Indonesia. Pabrik air minum atau pabrik air mineral ini bisa menggunakan air gunung (mountain spring), maupun air tanah. Dalam prosesnya bisa menggunakan beberapa jenis water treatment untuk mesin AMDK.
Pabrik air mineral umumnya menggunakan sumber air pegunungan, namun beberapa pabrik AMDK menggunakan air tanah. Teknologi water treatment di Indonesia memungkinkan menggunakan air tanah untuk air baku. AMDK jenis ini biasanya menggunakan reverse osmosis, nano filtrasi dan ultra filtrasi.
Pabrik air minum dalam kemasan pada umumnya menggunakan mesin AMDK dari supplier atau kontraktor lokal.
Apa Yang Dimaksud Dengan Air Minum Dalam Kemasan?
Air Minum Dalam Kemasan adalah air yang telah diproses, tanpa bahan pangan lainnya dan bahan tambahan pangan, dikemas, serta aman untuk diminum. Istilah tambahan bahan pangan dan bahan tambahan pangan adalah sesuatu yang tidak boleh untuk merubah kualitas air minum.
Definisi air minum dalam kemasan ini sesuai dengan Menteri Perindustrian RI SK No. 96/M-IND/PER/12/2011. Ketentuan ini mengatur secara jelas definisi dan teknis kualifikasi lainnya. Dalam peraturan ini juga menjelaskan mengenai air baku, pengemasan, perlengkapan teknik dan lainnya.
Produk air minum dari olahan AMDK adalah air yang tidak saja air mineral, namun ada beberapa jenis lainnya. Dalam peraturan tersebut ada 4 golongan produk air minum dalam kemasan, yaitu:
- air mineral
- air demineral
- air mineral alami
- air minum embun
Sumber air tidak saja hanya air gunung, tapi bisa dari beberapa sumber. Sumber air untuk AMDK adalah air tanah, air permukaan, air laut atau udara lembab.
Pengertian Tentang Jenis Produk Air Minum Dalam Kemasan
Sesuai uraian di atas bahwa ada 4 jenis produk air minum dalam kemasan. Sehingga masing – masing mempunya definisi tentang jenis produk masing – masing. Selanjutnya secara marketing pabrik air minum bisa memilih differensiasi marketing produk.
Air Mineral adalah air minum dalam kemasan yang mengandung mineral dalam jumlah tertentu tanpa menambahkan mineral.
Sedangkan istilah Air Demineral adalah air minum dalam kemasan yang diperoleh melalui proses pemurnian secara destilasi, deionisasi, reverse osmosis (RO).
Jenis Air Mineral Alami adalah air minum yang diperoleh langsung dari air sumber alami atau di bor dari sumur dalam. Cara pengambilan air harus dengan proses terkendali menghindari pencemaran atau pengaruh luar atas sifat kimia, fisika dan mikro biologi air mineral alami.
Definisi Air Minum Embun adalah air minum yang diperoleh dari proses pengembunan uap air dari udara lembab. Selanjutnya menjadi tetesan air embun yang diolah lebih lanjut menjadi air minum embun yang di kemas.
Tentang Industri Air Minum Dalam Kemasan
Sebagian besar industri air minum dalam kemasan menggunakan sistem pengolahan air dengan standar SK Permenkes dan kemudian mengemasnya. Kemasan dari proses water treatment ini adalah kemasan galon, botol dan cup (gelas plastik). Khusus botol dan gelas mempunyai beberapa variasi volume.
Sebagian besar pabrik air mineral sudah menggunakan sistem pengisian dan sistem pengemasan yang modern. Misalnya untuk kemasan galon, sistem sudah bisa mencuci, membilas dan mengisi secara otomatis.
Sedangkan fokus kemasan untuk botol dan cup gelas biasanya tergantung dengan kecepatan produksi. Hal ini mengingat, packaging botol dan gelas yang tinggi di bandingkan nilai airnya. Sehingga pabrik air minum harus menjual dengan volume yang banyak.
Pada awal adanya usaha pabrik AMDK biasanya menggunakan sumber air yang bagus, seperti air pegunungan (mountain spring). Namun saat ini dengan kemajuan teknologi, maka untuk mendapatkan air minum yang baik juga bisa memproduksinya dari sumber air tanah atau air PDAM.
Sistem Maklon Produk di Pabrik AMDK
Istilah Maklon (makloon) produk air minum dalam kemasan di pabrik AMDK adalah suatu cara mempunyai produk air minum, tanpa memiliki pabrik. Salah satu sarat utama untuk menggunakan Maklon adalah harus mempunyai merk yang sudah terdaftar di Departemen Kehakiman.
Apakah Ada Pabrik Air Minum Dalam Kemasan Yang Mengizinkan Maklon? Jawab Banyak. Banyak juga pabrik air minum yang memberikan kesempatan kepada masyarakat bebas untuk membuat produk sendiri. Tentu dengan ketentuan dan administrasi yang mengikuti syarat industri AMDK.
Pengamatan tim Mapurna, bahkan ada pabrik air mineral hanya mampu memasarkan sedikit produksinya. Sehingga sebagian besar produksi masih bisa untuk kebutuhan produksi Makon dengan harga yang lebih rendah.
Berapa Harga Pengisian Air Per Galon di Pabrik AMDK? Harganya pasti bervariasi, terkadang tergantung kualitas air dan kualitas sistem water treatment plant. Asumsi pengamatan tim Mapurna, rata – rata harga pengisian galon sekitar Rp. 1500 – 2000. Dengan harga seperti ini, akan memberikan kesempatan pihak lain ikut menjualnya.
Bagaimana Sistem Pengolahan AMDK?
Pengolahan air minum dalam kemasan yang menggunakan sumber air pegunungan, cenderung lebih mudah mengolahnya. Biasanya faktor kesulitan awal yang menggunakan air gunung adalah mencari sumber air yang berkualitas. Pabrik air mineral, biasanya memilih standarisasi nilai TDS dalam air.
Secara umum pengolahan air di pabrik AMDK dengan menggunakan air gunung, biasanya hanya menggunakan filtrasi Sand Filter, Carbon Filter. Hal ini disebabkan karena sesungguhnya kualitas air minum sudah tidak mengandung mineral berbahaya, seperti besi, mangan, kalsium dan lainnya.
Oleh karena air baku sudah bagus, maka pengolahan di pabrik air minum ini tidak membutuhkan filter besi dan water softener. Sehingga mesin AMDK lebih sederhana, selanjutnya hanya menambahkan filter cartridge saja.
Setelah melalui sistem filtrasi, selanjutnya menggunakan sistem cartridge filter. Hampir sebagian besar mesin AMDK menggunakan 3 buah sistem cartridge filter, yaitu ukuran 5 micron, 1 micron dan 0.45 micron. Proses lanjutannya adalah sterilisasi dengan Ultraviolet dan Ozone generators.
Pengolahan Air Minum Dalam Kemasan Menggunakan Air Tanah
Selain sumber air dari air gunung, tidak sedikit pabrik air minum dalam kemasan menggunakan air tanah untuk air bakunya. Pada daerah yang ada di sekitar topografi agak tinggi, mempunyai kecenderungan memiliki air tanah yang cukup baik. Dengan kondisi ini, mesin AMDK dengan air tanah bisa menggunakan sistem yang sama dengan air pegunungan.
Pada musim kemarau, sumber air tanah akan mengalami evaporasi. Untuk itu beberapa mineral akan lebih tinggi konsentrasinya. Mineral yang sering muncul biasanya Iron (Fe) dan Mangan (Mn). Untuk itu jika terjadi, maka pabrik air minum wajib menggunakan mesin AMDK dengan filtrasi tambahan.
Walaupun air tanahnya kualitasnya baik, tapi tetap harus mempertimbangkan faktor lainnya yaitu nilai TDS. Hampir sebagian besar pabrik air minum dalam kemasan nilai TDS di jaga tidak lebih dari 150 ppm. Nilai TDS tinggi misalnya 200 ppm, ada kecenderungan berkontraksi dengan ozone yang akan merubah warna.
Apakah Pabrik Air Minum Sama Dengan Pabrik Air Mineral?
Pernyataan pabrik air minum sama dengan pabrik air mineral tidak selalu benar. Tidak semua pabrik AMDK memproduksi air mineral. Ada beberapa perusahaan mempunyai produk sebaliknya yaitu air demineral, atau menyebutnya dengan air murni atau air non mineral.
Sistem pengolahan pabrik air mineral berbeda dengan air non mineral. Air minum dalam kemasan dengan mineral rendah, biasanya menggunakan teknologi membrane. Atau bisa juga menggunakan sistem ion exchange dengan menggunakan sistem demineralisasi.
Sesungguhnya istilah air mineral ini ada sedikit kerancuan, dimana yang dimaksud air mineral sesungguhnya adalah air alami (natural water). Definisi air mineral sesungguhnya adalah air yang di tambahkan mineral tertentu. Misalnya menambahkan soda, sehingga menjadi air ber-carbon.
Walaupun perusahaan air minum dalam kemasan menggunakan istilah air bermineral, namun jumlah mineral harus tetap dibatasi. Secara umum pabrik AMDK tidak ingin nilai TDS lebih dari 150 ppm. Ketika TDS tinggi, salah satu caranya adalah menggunakan mesin AMDK seperti nanofiltrasi sistem.
Apakah Bisa Menggunakan Air Tanah Untuk Pabrik Air Minum?
Kepulauan Indonesia sangat beragam kondisi ketersediaan airnya, untuk itu kualitas airnya sangat beragam. Dengan kemajuan teknologi maka sesungguhnya jenis air apapun bisa mengolahnya untuk menjadikan air minum dalam kemasan.
Kualitas air tanah yang memadai untuk menjadi bahan baku pabrik AMDK adalah air tidak berwarna dan berbau. Dengan dua faktor utama ini sudah terpenuhi, maka proses pengolahan pabrik air minum menjadi lebih mudah.
Saat ini ada beberapa pabrik air minum dalam kemasan mempertimbangkan untuk menggunakan air tanah sebagai bahan bakunya. Pertimbangan ini atas dasar menjangkau air di daerah tinggi (pegunungan) akan membutuhkan biaya transportasi yang lebih tinggi.
Alasan lainnya adalah pabrik air minum skala kecil lebih rendah investasinya untuk menggunakan air tanah. Apabila menggunakan air gunung, harus menggunakan pemipaan yang jaraknya lebih jauh. Serta proteksi bak air baku dengan struktur beton yang kuat.
Hal yang terpenting jika menggunakan air tanah adalah harus mendapatkan ijin SIPA dari pemerintah setempat.
Apa Saja Jenis Water Treatment Di Pabrik Air?
Jenis water treatment pada pengolahan air minum dalam kemasan secara umum dibagi menjadi dua bagian pokok, yaitu JENIS PRIMER dan JENIS SEKUNDER. Jenis primer ini adalah pilihan utama ketika memutuskan pilihan produk Air Mineral atau Air Non Mineral.
Seperti di jelaskan sebelumnya, jika pabrik AMDK memilih air mineral maka mineral dalam air harus di pertahankan. Sehingga jenis primer water treatment adalah sistem konvensional yaitu Sand Filter, Carbon Filter dan Micro Filtrasi.
Sedangkan ketika pabrik air minum memilih air non mineral, maka jenis primer water treatment adalah sistem membrane atau ion exchange resin. Mesin AMDK dengan membrane ada 3 jenis yaitu membran reverse osmosis, membran nanofiltrasi dan membran ultrafiltrasi.
Jika pilihannya menggunakan ion exchange resin, maka sistem demineralisasi harus menggunakan bahan kimia untuk melakukan regenerasi. Ketika menggunakan bahan kimia untuk proses air minum dalam kemasan, sering sekali mengalami issue bahwa menggunakan bahan kimia akan menyebabkan toxic pada air produksi.
1. Sistem Filtrasi Konvensional Sand dan Carbon Filter
Sand Filter dan Carbon Filter adalah mesin AMDK konvensional yang digunakan oleh pabrik air minum dalam kemasan, serta industri lainnya di berbagai bidang. Sistem filtrasi ini sudah menjadi standar pengolahan air di gedung, pabrik bahkan untuk rumah tangga. Bahkan di hampir semua pengolahan air limbah juga menggunakannya.
Tujuan dari menggunakan sistem filtrasi ini adalah untuk menjernihkan air dan menghilangkan bau dan warna. Apabila pabrik AMDK menggunakan air gunung, sering kali pada musim hujan akan mengalami turbiditas yang lebih tinggi. Sehingga air baku menjadi keruh dan kotor.
Sand filter sering juga disebut dengan multimedia filter, namun ada sedikit perbedaan yaitu pada multimedia filter ditambahkan satu lapisan lagi yaitu media antrasit. Tujuannya agar antrasit lebih menjernihkan air, sementara media sand silica berfungsi menangkap endapan dan partikel.
Selain adanya filtrasi ini juga menambahkan sistem filter cartridge, tujuannya untuk lebih menjernihkan air. Filter ini mempunyai pori – pori 5 micron, 1 micron dan 0.45 micron.
Material Tangki Filter Sand dan Filter Carbon di Pabrik Air Mineral
Hampir sebagian besar pabrik air mineral yang menggunakan sand filter dan carbon filter menggunakan material stainless steel. Material stainless steel terbuat dari plat stainless yang dibentuk menjadi silinder.
Saat ini jarang lagi ditemukan tangki filter menggunakan FRP atau PVC, hal ini mengingat beberapa syarat dalam mendapatkan SNI. Walaupun sesungguhnya tidak mutlak, namun pastinya material stainless mencegah pertumbuhan lumut.
Keuntungan lainnya adalah ketika secara berkala pabrik air minum melakukan sanitasi. Beberapa AMDK menggunakan air hangat untuk sanitasi mikrobiologi. Material FRP dan PVC tentu tidak tahan suhu air yang panas.
Harga material stainless tentu lebih tinggi dari pada material FRP atau PVC. Terkadang juga beberapa pabrik memberikan finishing interior terhadap tangki dengan melakukan polishing permukaan tangki.
Sebaiknya tangki filter pabrik air minum menggunakan material stainless, agar secara performance terlihat higienis. Juga lebih seragam dengan komponen lainnya, seperti filter cartridge dan tangki produk yang juga menggunakan stainless steel 304 atau 316.
Sistem Operasional Tangki Filter Sand dan Filter Carbon
Sistem operasional tangki filter pada pabrik air minum dalam kemasan mempunyai dua pilihan yaitu sistem manual backwash dan otomatis backwash. Sistem manual pastinya harus melakukannya secara berkala dengan memutar tuas valve dari 5 atau 6 valve yang menempel pada tangki filter.
Sedangkan sistem otomatis backwash menggunakan timer automatic atau program PLC yang untuk mengatur pola timer backwash, pembilasan dan operasional. Pabrik AMDK yang sudah menerapkan sistem otomatis backwash mungkin tidak membutuhkan teknisi untuk menjaganya.
AMDK yang menggunakan sistem manual backwash, sering kali mempunyai potensi terlupakan melakukan backwash. Namun keuntungannya adalah sistem ini tidak tergantung dengan electrical yang rumit. Mengingat pada sistem otomatis tentunya membutuhkan sistem program khusus.
Pabrik air minum dalam kemasan yang lebih besar misalnya lebih 25 M³/jam, sering sekali menggunakan controller dengan program PLC. Tentunya ketika menggunakan sistem yang kompleks akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
2. Penggunaan Sistem Membrane Ultrafiltrasi
Sistem membrane ultrafiltrasi juga mulai banyak yang menggunakannya untuk pabrik AMDK. Pengalaman tim MAPURNA ada beberapa kasus pabrik air minum yang kualitas airnya mempunyai turbiditas (kekeruhan) yang tinggi. Pada kondisi ini menggunakan sistem konvensional sudah tidak memadai lagi.
Fungsi lainnya menggunakan mesin AMDK dengan sistem membrane ultrafiltrasi adalah untuk mendapatkan air dengan turbiditas rendah, bahkan lebih kecil 1 NTU. Dengan turbiditas rendah, maka kualitas air minum dalam kemasan secara fisika sangat jernih sekali.
Keuntungan lainnya menggunakan UF adalah membrane ultrafiltrasi akan menurunkan tingkat mikrobiologi sangat rendah. Hal ini karena pori – pori membrane dari membran UF yang lebih kecil dari ukuran bakteri. Untuk itu produk dari AMDK nantinya sangat terjamin dari adanya unsur mikrobiologi.
Investasi sistem UF untuk AMDK juga tidak terlalu tinggi dari pada menggunakan tangki stainless sand dan carbon filter. Sistem UF ini juga bisa memasangnya setelah Sand dan Carbon filter, sehingga membrane UF lebih awet.
3. Water Treatment Dengan Sistem Membran Nano filtrasi
Pilihan menggunakan membran nanofiltrasi (NF) untuk pabrik air minum dalam kemasan tentunya jika tidak lagi memandang mineral itu penting. Dengan sistem ini akan menghilangkan mineral yang sangat signifikan.
Hampir 90 – 95% mineral akan hilang, sebagai contoh air tanah dengan TDS 300 ppm, kemungkinan akan memperoleh TDS sekitar 15 – 30 ppm. Dengan metode ini maka harapan membuat pabrik AMDK menggunakan sumber air yang TDS lebih tinggi, akan lebih memungkinkan.
Membran NF sedikit berbeda dengan membran ultrafiltrasi, perbedaan terletak pada tekanan yang dibutuhkan. Pada membrane nanofiltrasi membutuhkan tekanan sekitar 5 – 8 bar, sedangkan membrane UF biasanya hanya 2 – 4 bar.
Sama halnya dengan membran UF, membran NF juga akan menghilangkan mikrobiologi dalam air. Dan tidak saja mikrobiologi, namun sebagian virus juga akan menurun jumlahnya.
4. Pabrik Air Minum Dengan Sistem Reverse Osmosis
MAPURNA berpengalaman mensuplai ratusan mesin mesin reverse osmosis untuk kebutuhan air minum dan pabrik AMDK. Dengan sistem RO, maka kualitas air terjamin dari bakteri dan virus. Sistem RO sesungguhnya hampir menyerupai sistem NF, namun RO akan membutuhkan tekanan yang lebih tinggi.
Sistem RO ini akan mempunyai kemampuan rejeksi sebesar 98 – 99% mineralogi dalam air. Artinya, hasil dari sistem ini akan mendapatkan air minum dalam kemasan yang kandungan mineralnya jauh lebih rendah.
Berapa rata – rata Nilai TDS dari Setelah RO filter? Nilai TDS rata – rata air baku untuk AMDK sekitar 200 – 300 ppm. Dengan nilai seperti ini, maka akan memperoleh produksi air minum dalam kemasan sekitar 2 – 5 ppm.
Nilai TDS ini tentu sangat rendah jika membandingkannya dengan rata – rata TDS air minum dalam kemasan air gunung sekitar 80 – 125 ppm. Beberapa pabrik AMDK justru tidak membandingkan lagi dengan air mineral, dan lebih sering mempromosikan dengan air minum rendah mineral.
Apakah Demineralisasi Dengan Ion Exchange Resin Bisa Untuk Pabrik Air Minum?
Pilihan AMDK menghasilkan produk demineralisasi mempunyai dua cara, yaitu mesin RO dan menggunakan ion exchange resin. Dari sisi biaya, penggunaan ion exchange resin lebih murah. Serta lebih efisien karena demineralisasi dengan ion exchange resin tidak ada air yang terbuang.
Sistem demineralisasi dengan ion exchange resin adalah sistem yang menggunakan bahan kimia. Walaupun sesungguhnya penggunaan bahan kimia secara pasif hanya pada saat regenerasi, namun jarang yang menggunakannya untuk air minum dalam kemasan.
Ion exchange resin menggunakan dua buah tabung filter yang berisi anion dan cation. Sistem ini secara berkala harus melakukan regenerasi dengan kimia Asam Kuat (HCl) dan Basa Kuat (NaOH). Setelah melakukan regenerasi, sesungguhnya bahan kimia regenerasi sudah hilang.
Metode exchange resin ini sangat ampuh menurunkan mineral dalam air, dibandingkan RO maupun destilasi. Hal ini mengingat dengan biaya yang lebih rendah bisa menghasilkan kualitas yang serupa.
Mesin AMDK Dengan Sistem Destilasi
DESTILASI adalah proses pengolahan air dengan cara mendidihkan air dan kemudian uap air akan membentuk air murni. Destilasi juga sering disamakan dengan istilah Distilasi.
Pabrik air minum dalam kemasan yang menggunakan sistem destilasi dengan “sesungguhnya” pasti akan mempersiapkan infra struktur power energy yang besar. Sebagai ilustrasi, dalam sistem destilasi untuk menghasilkan air minum 1 liter harus membutuhkan 1000 watt selama 1 jam.
Untuk memproduksi air murni, pada dunia industri lebih populer menggunakan sistem elektrodeionisasi. Namun belum mendengar ada pabrik AMDK menggunakannya.
Kapasitas produksi rata – rata pabrik kelas menengah adalah 10 – 25 M3/Jam. Dengan produksi sebesar ini, maka AMDK yang akan menggunakan sistem destilasi pastinya harus mempersiapkan kondisi khusus.
Apakah Ada Pabrik AMDK Yang Menggunakan Sistem Destilasi? Sampai sejauh ini kami belum menemukan air minum dalam kemasan yang sesungguhnya secara penuh menggunakan sistem destilasi. Walaupun ada pabrik yang menyatakan memproduksinya, namun dari harganya masih sama dengan sistem biasa.
Apa Saja Yang Tergolong Water Treatment Sekunder Pada Pabrik AMDK?
Selain water treatment yang primer, juga ada water treatment sekunder. Treatment ini hampir selalu ada di setiap pilihan water treatment jenis apapun. Dalam pabrik AMDK jenis treatment ini adalah khusus untuk Sistem Sterilisasi.
Dalam pabrik air minum umumnya menggunakan dua jenis sterilisasi, yaitu ozone generator dan ultraviolet unit. Keduanya mempunyai fungsi yang berbeda dalam membunuh mikrobiologi dan virus.
Ozone generator akan memproduksi ozone yang di masukkan ke dalam air produksi, caranya ozone akan masuk melalui tangki mixing. Treatment ini akan mendapatkan residu ozone di dalam air. Rata – rata residu (konsentrasi) ozone di dalam air adalah 0.2 – 0.4 ppm.
Tujuan dari ozonisasi ini adalah agar dengan adanya residu ozone, maka menghambat pertumbuhan bakteri. Pada air minum dalam kemasan yang cukup lama di simpan di gudang atau di pelanggan, maka mempunyai potensi pertumbuhan bakteri. Untuk itu dengan residu ozone, maka bakteri tidak akan tumbuh.
Menentukan Kapasitas Ozone Generator Dan Konsentrasinya
Kapasitas ozone generator ada beberapa jenis, namun biasanya untuk kebutuhan AMDK membutuhkan kapasitas 5 – 40 gram/per jam. Pada pabrik yang besar sering kali memasang 2 unit sesuai kebutuhannya. Atau kapasitas ozone terbagi menjadi dua bagian, agar ketika trouble masih ada mesin ozone yang berfungsi.
Secara sederhana cara menghitung cepat kebutuhan ozone adalah mengalikan 2X dari kapasitas produksinya. Misalnya jika kapasitas produksi 10 M³/Jam, maka kebutuhan ozone yang memadai sekitar 20 gram per jam.
Dalam menggunakan ozone harus memperhatikan caranya melakukan injeksi dan mixing ozone, agar pencampuran air produksi dengan ozone lebih optimum. Dalam mengatur konsentrasi ozone, sebaiknya tidak melakukan mixing ozone dengan cara sirkulasi.
Dengan sirkulasi biasanya konsentrasi ozone akan terakumulasi dan semakin tinggi di dalam tangki produk. Gunakan EJECTOR (venturi) untuk menarik konsentrasi ozone dari mesin ozone dan mencampurnya.
Dalam operasionalnya untuk AMDK, mesin ozone membutuhkan oksigen murni atau oksigen generator untuk menghasilkan oksigen dan membentuknya menjadi O3.
Sterilisasi Air Pabrik AMDK Menggunakan Ultraviolet
Fungsi ultraviolet unit pada pabrik air minum dalam kemasan adalah untuk membunuh bakteri dan virus secara langsung.
Pada pabrik air mineral komponen ultraviolet unit ini di pasang pada masing – masing line pengisian. Misalnya pengisian galon mempunyai unit ultraviolet yang berbeda dengan pengisian botol dan pengisian cup gelas.
Selain fungsi untuk sterilisasi, ultraviolet merek tertentu berfungsi juga memecah bentuk ozone agar mudah terurai di dalam air. Ultraviolet merk Aquafine adalah satu jenis yang bisa melakukannya. Dan merk ini sangat familiar di dalam industri air minum dalam kemasan.
Karena kualitas UV Merek Aquafine sangat baik, maka banyak juga industri farmasi yang menggunakannya. Walaupun sesungguhnya harga pembelian UV ini cukup tinggi, namun jaminan kualitas dan jaminan part secara internasional menjadikan UV ini terpercaya.
Ultraviolet secara berkala membutuhkan pergantian lampu UV, biasanya sekitar 8000 jam operasional. Jangan menggunakan lampu yang sudah sebagian besar permukaannya tertutup lapisan hitam.