RO Plant Untuk Water Treatment Food Industri
RO plant kapasitas 650 M³ per hari ini berfungsi menyediakan air bersih pada food industri. Air produksi nantinya akan digunakan untuk kebutuhan produksi, juga mesin pabrik seperti boiler dan lainnya.
Perakitan dan suplai RO plant ini dilaksanakan pada bulan Februari 2023. Sistem untuk food industri ini selanjutnya akan terpasang dengan kelengkapan sistem water treatment lainnya. Adapun kelengkapan lainnya seperti automatic multimedia filter, activated carbon filter, dll.
Sebagian besar material RO plant ini menggunakan material stainless steel, baik SS304 dan SS316. Sistem pemipaan menggunakan pipa sanitary dengan pengelasan menggunakan argon, serta komponen lainnya.
Pelaksanaan Di Site Proyek Reverse Osmosis Plant

Reverse Osmosis Plant
RO Plant ini adalah sistem water treatment untuk kebutuhan penunjang produksi. Kualitas air setelah RO filter ini akan lebih kecil dari 10 micro siemens. Hasil ini conductivity airnya cukup rendah, karena menggunakan air baku yang baik dengan TDS air baku lebih kecil dari 200 ppm.
Sistem reverse osmosis plant ini menggunakan pemipaan dengan material stainless steel type sanitary. Adapun tujuannya adalah mengurangi adanya pertumbuhan mikrobiologi pada titik sambungan pipa RO industri ini. Mengingat jika menggunakan pipa Schedule 40 atau Schedule 80, maka penyambungan pipa akan semakin tebal.
Prefilter Cartridge
Pompa RO Plant
Pipa Tekanan Tinggi
Vessel Membrane
Kimia Antiscalant
Membrane Element
Apakah Yang Dimaksud Dengan RO Plant?
RO plant merupakan system water treatment yang menggunakan reverse osmosis, namun ada beberapa sistem lain di dalamnya. Pada food industri, terkadang juga bisa menggunakan sistem lainnya tanpa menggunakan reverse osmosis.
Beberapa sistem pada reverse osmosis plant adalah tangki air baku dan air produk baik baja, FRP dan stainless steel. Komponen lainnya adalah pompa air baku, pompa transfer dan pompa delivery. Ruang lingkup pekerjaan ini juga mencakup pemipaan, pemasangan kabel power, kabel control, dan lainnya.
Mapurna utama sering sekali mengerjakan permintaan reverse osmosis plant dengan beberapa spesifikasi yang khusus dari owner. Untuk itu terjadi kompleksitas terhadap sistem keseluruhan. Misalnya automation dan report data pada seluruh sistem yang di distribusikan ke ruang DCS.
Sistem desalinasi plant juga menggunakan RO plant, dengan equipment yang hampir sama. Ada sebagian desalinasi plant menambahkan reverse osmosis filter, setelah yang pertama. Tujuannya adalah hasil produksinya akan mempunyai kadar garam yang jauh lebih rendah.
Bagaimana Cara Kerja Reverse Osmosis Plant?
Mesin Reverse osmosis merupakan salah satu sistem yang populer untuk pengolahan air minum. Sistem ini menggunakan membran semi-permeabel untuk menghilangkan mikrociologi, serta mineral berbahaya dalam air. Cara kerjanya dengan memberikan tekanan tinggi pada membrane element.
Pada RO plant, pastinya akan menggunakan tahap pertama yaitu pemasangan pretreatment system. Tujuan dari pemasangan pretreatment ini adalah agar membrane tidak cepat mampat.
Jenis pretreatment pada RO plant ini adalah multimedia filter dan carbon filter, dimana sistemnya menggunnakan otomotatis. Material tangki pretreatment terbuat dari baja, sehingga tahan untuk penggunaan jangka panjang.
Setelah melalui pretreament, maka sistem melewati prefilter cartridge 5 micron, untuk mencegah adanya material yang menempel di membrane. Sebelum masuk ke mesin RO, sistem di injeksi dengan menambahkan antiscalant RO.
Setelah mendapatkan hasil dari reverse osmosis plant, maka selanjutnya air di tampung pada tangki storage fiber. Volume storage ini menggunakan beberapa tangki dengan kapasitas per unit 50 M³.
Bagaimana Desain RO Plant Untuk Food Industri?
Sistem desain reverse osmosis plant kapasitas 650 M³ per hari menggunakan jenis membrane Brackish Water (membrane air payau). Walaupun sumber air baku menggunakan air tawar dengan TDS rendah, namun penggunaan type membrane brackish adalah pilihan utama.
Sistem desain RO plant plant ini menggunakan 2 tray sistem, dengan tujuan agar ketika ada trouble akan mempunyai cadangan kapasitas. Hampir sebagian besar sistem RO industri menggunakan desain seperti ini. Mengingat kontinuitas produksi adalah yang utama.
Faktor lainnya yang juga sebagai pengaman sistem desain reverse osmosis sistem adalah dengan menambahkan pompa cadangan. Pompa cadangan ini adalah pompa Booster RO dan Pompa Feed. Jumlah masing – masing adalah hanya 1 unit yang disimpan standby di gudang.
Dengan adanya cadangan pompa, maka desain ini cukup aman ketika ada trouble. Dalam sistem food industri, umumnya pompa booster RO cenderung akan lebih cepat mengalami penurunan performance. Sehingga bisa mempercepat penggantian, dari pada menunggu pembelian yang lama.
Pretreatment Desain Untuk Food Industri
Sistem reverse osmosis plant, baik kapasitas besar maupun kapasitas kecil harus menggunakan pretreatment yang baik. Pretreatment yang baik sangat tergantung dengan jenis air bakunya. Pada sistem RO industri ini akan menggunakan air baku dari PDAM.
Air baku dari PDAM umumnya menggunakan air yang mengandung kaporit, sehingga pretreatment untuk menurunkan kaporit ini yang harus menjadi perhatian. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan multimedia filter dan activated carbon filter.
Pretreatment ini sangat penting dalam hal pemeliharaan dan operasionalnya, untuk itu harus melakukan cek dan kontrol secara berkala. Pada reverse osmosis industri kesalahan akibat pretreatment, akan menyebabkan besarnya biaya operasional (opex) karena adanya potensi membrane lebih cepat mampat.
Desain reverse osmosis plant ini di lengkapi dengan sistem antiscalant RO, yang berfungsi untuk mencegah adanya fouling membrane. Jenis antiscalant RO ini sama dengan untuk aplikasi BWRO, namun untuk reverse osmosis air laut menggunakan jenis yang berbeda.
Pemeliharaan RO Plant
Hal yang penting dalam pemeliharaan RO plant adalah pemeliharaan RO unit dan filter Pretreatment RO. Dalam hal pemeliharaan RO unit yang paling penting adalah memperhatikan stok konsumabel, seperti cartridge filter dan kimia antiscalant.
Periode pergantian cartridge filter sangat tergantung dari kualitas air baku, namun biasanya 1 – 2 bulan. Sedangkan kimia antiscalant mungkin saja tidak ada dalam reverse osmosis plant. Sistem yang sudah menggunakan water softener, biasanya tidak membutuhkan antiscalant.
Sedangkan perawatan pretreatment RO adalah melakukan backwash pada sistem filtrasi. Pada RO plant air tawar, biasanya terdapat filter multimedia, filter carbon dan water softener. Sedangkan untuk SWRO biasanya hanya menggunakan multimedia filter saja.
Perawatan sistem filtrasi selain melakukan backwash, juga harus mengganti media filter. Biasanya interval waktu untuk mengganti media filter sekitar 2 – 3 tahun. Pengalaman mapurna, ketika media sudah 5 tahun dan airnya kotor, maka sering kali media akan mengeras dan bahkan membatu
Apa Saja Jenis Pemeliharaan Reverse Osmosis Plant?
Adapun beberapa langkah yang umum untuk pemeliharaan reverse osmosis plant adalah seperti di bawah ini:
- MENGGANTI PREFILTER DAN POST FILTER DENGAN TERATUR: Prefilter dan Post filter pada RO plant membutuhkan penggantian secara berkala. Untuk prefilter hampir semua unit RO menggunakannya. Sedangkan Post filter biasanya tidak selalu ada.
- CLEANING MEMBRANE: Seiring penggunaan RO komersial, maka pada waktu tertentu pasti akan mampat. Untuk itu lakukan cleaning membrane, tujuannya agar endapan mineral dan kotoran yang menumpuk tidak menyumbat pori – pori membrane.
- PEMERIKSAAN TEKANAN AIR: selalu catat dan amati tekanan air pada inlet, outlet, tekanan mesin RO. Tekanan air yang rendah dapat mempengaruhi kapitasi pada pompa. Sedangkan tekanan mesin RO yang tinggi, bisa menyebabkan kerusakan pipa, bahkan memecahkan housing membrane.
- PEMERIKSAAN KEBOCORAN: lakukan pengecekan terhadap kebocoran pipa tekanan rendah, tekanan tinggi, tubing dan komponen. Kebocoran pipa tekanan tinggi, akan menyebabkan berkurangnya tekanan ke membrane RO.
Pentingnya Fasilitas Cleaning In Place Pada Reverse Osmosis Plant
Cleaning in place atau fasilitas pembersihan membrane adalah sistem yang sangat penting pada reverse osmosis plant. Dalam perjalanannya reverse osmosis membrane pasti akan mengalami penurunan kapasitas. Jika kondisi ini sudah terjadi, maka segera melakukan cleaning membrane.
Pentingnya melakukan pencadangan waktu produksi saat melakukan cleaning membrane di RO plant, karena proses ini membutuhkan waktu 3 – 4 jam. Apalagi jika melakukan cleaning untuk seluruh membrane, maka harus memperhatikan kimia cleaning membrane.
Untuk melakukan cleaning sesungguhnya lebih baik menggunakan kimia cleaning yang khusus untuk cleaning membrane. Ada juga beberapa kimia generik yang juga bisa untuk melakukan cleaning, misalnya HCl dan NaOH. Namun penggunaannya harus hati – hati mengingat konsentrasinya yang tidak ada rujukannya.
Berbeda dengan kimia cleaning membrane yang khusus untuk membrane RO, konsentrasinya sudah ada dalam manual. Sehingga lebih mudah untuk menghitung konsentrasi larutan, juga menghitung estimasi biayanya yang berhubungan dengan Opex. Namun penggunaan bahan kimia ini cukup tinggi, sehingga ada alternaitf menggunakan kimia generik.