Reverse Osmosis System

reverse osmosis system

Reverse osmosis system merupakan salah satu metode penyaringan air yang paling efektif, untuk menurunkan mineralogi dan mikrobiologi.  Beberapa aplikasi untuk rumah tangga (residential), Komersial dan Industri mulai banyak menggunakan reverse osmosis system ini.

Pada halaman ini akan menguraikan reverse osmosis system untuk jenis air tap water (air tawar) dengan kapasitas maksimum 1000 Liter/Jam.  Home industri, air minum karyawan dan industri kecil lainnya banyak menggunakan kapasitas ini.  Bahkan di rumah sakit, proses hemodialysis menggunakan mesin reverse osmosis system ini.

Reverse Osmosis system ini memiliki kapasitas produksi 2,2 – 22 M³/Hari, dalam hal ini perhitungan “satuan hari” adalah dihitung 24 jam operasional.  Kami adalah vendor terpercaya dan berpengalaman selama lebih 20 tahun, hubungi kami untuk kebutuhan reverse osmosis system.

Apakah Reverse Osmosis System?

Reverse osmosis system adalah? Salah satu metode pengolahan air yang menggunakan membrane untuk menurunkan tingkat mineralogi air.   Karena pori – pori yang kecil, selain mineralogi juga akan menghilangkan mikrobiologi dan virus.  Dalam teknologi reverse osmosis system ini komponen yang utama adalah membrane dan pompa..

Reverse osmosis system adalah salah satu solusi terbaik dalam industri water treatment sistem.  Kenapa menjadi solusi? karena sistem ini mudah menempatkannya.  Sistem ini juga bisa menempatkannya dalam container 20 feet, sehingga bisa memindahkan dengan cepat.

Prinsip Reverse Osmosis
Prinsip Reverse Osmosis

Pengertian reverse osmosis adalah proses osmosis dengan arah terbalik. Secara alami proses osmosis adalah proses aliran air yang bergerak dari larutan garam rendah ke larutan garam konsentrasi tinggi.

Sedangkan pada reverse osmosis, larutan garam dengan konsentrasi tinggi bergerak mengalir ke konsentrasi rendah.  Pemaksaan ini karena adanya pompa bertekanan tinggi, yang memaksa arah aliran.  Selanjutnya isitlah inilah menyebutnya dengan yang  “reverse” (kebalikan).

Ukuran membrane RO adalah 0,0001 micron, sehingga hanya garam yang dengan ukuran partikel lebih kecil dari 0,0001 micron saja yang masih tersisa.  Air yang berkonsentrasi tinggi akan mengandung garam melewati membrane dengan pori-pori yang kecil.

Reverse osmosis System mempunyai type berdasarkan kapasitasnya yaitu : RO Commercial Series, RO Medium Series dan RO Industrial series.  Sedangkan berdasarkan sumber air bakunya mempunyai type : RO air tawar, RO air payau dan RO air laut.

Pada pengolahan air laut, reverse osmosis system ini akan menjadi RO tahap kedua setelah reverse osmosis air laut.

Permeate dan Concentrate Pada Reverse Osmosis System

Partikel atau polutan yang berukuran besar akan terbuang bersama air lainnya ke saluran pembuangan.  Istilah air yang bisa menembus pori – pori 0,0001 micron menyebutnya dengan PERMEATE (air hasil), sedangkan air dengan ukuran besar akan melalui pembuangan melalui CONCENTRATE (air rejection).

Tidak semua air baku akan menjadi air hasil, ada sebagian air yang akan terbuang.  Istilah ini menyebutnya dengan RECOVERY, yaitu persentase jumlah air yang menjadi air hasil.  Misalnya recovery 60% artinya, hanya 60% air baku yang akan menjadi air hasil (permeate), sementara 40% sisanya akan menjadi air buangan (rejection).

Pada air baku yang cukup bagus (misalnya air pegunungan, air PAM, air tanah), umumnya masih bisa memanfaatkan kembali air rejection.  Air buangan ini bukanlah air limbah, bisa menggunakan kembali misalnya untuk kebutuhan mandi, air cuci mobil, air siram tanaman, dll.

Apabila menggunakan reverse osmosis system untuk pengolahan limbah, maka air concentrate ini harus memenuhi ambang baku mutu pembuangan limbah cair setempat.  Karena beberapa daerah mempunyai standar pembatasan nilai TDS, jika ingin membuangnya ke saluran drainase.

Pada proses reverse osmosis system filter ini mengenal istilah Recovery dan rejection.    Pada umumnya konsentrasi rejection dari membrane atau sistem reverse osmosis system treatment adalah bekisar 98 – 99%.  Ini artinya 98% mineral dalam air akan hilang, yang tersisa hanya 2%.  Sehingga apabila kita ingin mengasumsikan berapa nilai TDS hasil, maka jawabnya adalah 2% dari TDS air bakunya.

KAPASITAS REVERSE OSMOSIS MEDIUM SERIES
MODEL KAPASITAS (M³/Hari) JUMLAH MEMBRAN POWER (kW)
SKRO – 10000 38 6 4
SKRO – 11500 44 7 4
SKRO – 13000 49 8 4
SKRO – 14500 55 9 4
SKRO – 16000 60 10 4
SKRO – 17500 66 11 4
SKRO – 19000 72 12 5,5
SKRO – 20500 78 13 5,5
SKRO – 21500 81 14 5,5

Spesifikasi Standard:

  • Skid Frame
  • Prefilter Cartridge 5 micron
  • Flow Meter, Rota meter pada concentrate dan permeate
  • Pompa Tekanan Rotary Vane Pump untuk 600 dan 1200 gpd, sedangkan untuk 1500 – 6000 gpd menggunakan pompa multistage
  • Vessel Membrane dan Membrane Elemen
  • Low-Pressure Switch
  • Pressure Gauge pada Pre & Post Filter, Pumpa Discharge, Concentrate
  • Automatic Inlet Feed water valve
  • Electronic Panel Control
  • Pemipaan Tekanan Tinggi menggunakan Tubing Hose Braided, sedangkan pemipaan Tekanan Rendah menggunakan Tubing Polypropylene.

Spesifikasi Tambahan:

Apabila memerlukan beberapa perubahan spesifikasi dan instrumentasi, unit tersebut bisa di “customize”, antara lain:

  • TDS Meter
  • Automatic Fast Flush
  • pH Meter Digital
  • Antiscalant Dosing
  • Pompa umpan (feed pump)
  • dll sesuai kebutuhan

Apa Saja Komponen Reverse Osmosis System?

Secara umum sebagian besar reverse osmosis system terlihat serupa dan memiliki komponen utama yang sama.  Perbedaannya adalah ketika menggunakan jenis material dan merek membrane.  Walaupun komponen utamanya sama, namun sering terlihat kualitasnya berbeda.

Komponen Utama Reverse Osmosis System

Komponen utama dari reverse osmosis system adalah membrane RO dan Pompa Tekanan Tinggi.  Namun selain dua komponen ini, reverse osmosis system ini mempunyai komponen lainnya yang melengkapi komponen utama.

1. Pre-Filter Reverse Osmosis System

Pre-filter berfungsi untuk MELINDUNGI membran RO dari  endapan partikel atau lumpur.  Pemasangan prefilter pada reverse osmosis system ini akan menghilangkan endapan, pasir, kotoran, dan sedimen lain yang dapat menyumbat sistem air baku.  Dengan adanya pre-filter, maka mencegah adanya partikel di permukaan membrane.

Pre-filter letaknya paling pertama dari revere osmosis system ini.  Pada unit reverse osmosis komersial series ini, ukuran filter yang digunakan adalah 20-inch dengan micron rating 5 micron.

Penggantian pre-filter harus melakukannya secara berkala, misalnya 1 – 2 bulan sekali.  Indikator penggantian filter adalah adanya penurunan tekanan yang terbaca melalui pressure gauge pada reverse osmosis system unit.  Jangan melakukan pencucian pre-filter cartridge, karena di khawatirkan ada struktur yang rusak akan terlepas, akhirnya menutup permukaan membrane RO.

2. Solenoid Shut–Off Valve

Solenoid shut-off valve berfungsi untuk menutup aliran air pada saat reverse osmosis system tidak berfungsi.  Solenoid ini sangat berperan ketika sumber air baku mempunyai tekanan, sehingga apabila sudah tidak berfungsi aliran air baku akan menutupnya.

Solenoid akan terkoneksi dengan system electronic control, sehingga fungsinya akan bekerja secara otomatis ketika mesin reverse osmosis system filter ini berhenti bekerja.

3. Low Pressure Switch

Low pressure switch berfungsi untuk memberikan sinyal ke panel electronic control, apabila terjadi tekanan aliran air yang rendah.  Tujuannya adalah apabila pada tekanan air yang rendah, maka pompa booster akan mengalami kerusakan.  Hampir sebagian besar pompa booster bersifat “positive suction”, artinya akan berfungsi baik dan normal pada tekanan air input yang positive.

Kondisi air habis atau pre-filter yang kotor, akan menyebabkan rendahnya tekanan air.  Pada kondisi ini akan menyebabkan fungsi low pressure switch bekerja, dan mengirimkan signal untuk memberhentikan system.  Untuk itu selalu melakukan monitoring berkala pada pressure gauge, agar pompa booster bekerja dalam fungsi yang optimal.

4. Pompa Booster Reverse Osmosis System

Pompa booster RO adalah pompa yang berfungsi untuk memberikan tekanan pada membrane RO.  Pompa booster ini akan menghasilkan tekanan antara 150 – 200 psi.  Pada reverse osmosis system unit, pompa booster akan menggunakan type multistage.  Voltage yang digunakan secara default adalah 220 volt, namun bisa juga menggunakan voltage 380 volt 3 phase.

Pada kapasitas 1000 Liter/Jam pompa booster membutuhkan power 1.5 kW, sementara pada kapasitas 500 Liter/Jam akan menggunakan power 1 kW.

5. Membrane Reverse Osmosis

Membran Reverse Osmosis adalah jantung dari reverse osmosis system. Membran RO semipermeabel dirancang untuk menghilangkan berbagai macam kontaminan yang berhubungan dengan mineralogi dan mikrobiologi.

RO komersial menggunakan diameter membrane RO dengan ukuran 2,5-inch, 4 inch dan 8 inch.  Pada unit reverse osmosis komersial ini hanya menggunakan membrane RO dengan ukuran diameter 4 inch.

6. Concentrate Valve

Concentrate valve ini mutlak harus ada pada system reverse osmosis system.  Tanpa valve ini, maka tidak bisa mengatur tekanan air untuk membrane.  Concentrate valve letaknya setelah vessel RO dan menempatkannya pada pemipaan tekanan tinggi.

Pada reverse osmosis system, menggunakan concentrate valve yang terbuat dari stainless steel SS – 304 atau SS – 316.  Serta melakukan pengaturan tekanan hanya sekali pada saat di awal pemasangan.  Sebaiknya jangan mengatur concentrate valve ini secara terus menerus.

Bagaimana Reverse Osmosis System Menurunkan TDS?

Proses reverse osmosis system akan menurunkan TDS sejumlah hampir 98%, bahkan 99%.  Membrane RO akan merejeksi sebagian besar mineral dalam air, yang selanjutnya material rejeksi akan keluar melalui air waste water.

Nilai TDS air adalah gabungan seluruh mineral yang ada dalam air.  Untuk itulah jika nilai TDS rendah, maka sudah tentu mineral dalam air juga menurun drastis.

Beberapa mineral utama yang menurun jumlahnya akibat membrane RO adalah, sebagai berikut :

  • Fluoride (85-92%)
  • Lead (95-98%)
  • Chlorine (98%)
  • Pesticides (up to 99%)
  • Nitrates (60-75%)
  • Sulfate (96-98%)
  • Calcium (94-98%)
  • Phosphate (96-98%)
  • Arsenic (92-96%)
  • Nickel (96-98%)
  • Mercury (95-98%)
  • Sodium (85-94%)
  • Barium (95-98%

Apakah Air Buangan Reverse Osmosis System?

Akibat dari tekanan pada membrane RO, maka akan menghasilkan 2 aliran yaitu air hasil dan air buangan (RO Waste Water).  Sesungguhnya air buangan RO  tidak berbahaya, hanya memiliki TDS lebih tinggi dari air bakunya.  Apabila TDS masih lebih rendah dari 500 ppm, artinya masih bisa menggunakannya untuk air bersih atau bahkan air minum.

Air buangan RO Waste water ini juga bisa menggunakannya dalam system “recycle”, artinya memasukkan kembali sebagian besar ke dalam pipa saluran input.  Namun jumlahnya tidak boleh 100% dari jumlah air yang terbuang.  Dari beberapa pengalaman, bahwa pemanfaatan 20 – 30% air buangan RO waste water masih bisa menambahkannya ke input.  Dan harus membuang sisanya atau jika memungkinkan bisa memanfaatkannya kembali untuk utilitas atau service.

Contoh yang riil adalah, apabila hasil produksi 1000 liter per jam, maka kemungkinan air buangan yang dihasilkan juga 1000 liter per jam.  Sehingga unit reverse osmosis system ini membutuhkan input air baku sejumlah 2000 liter per jam.

Apakah Reverse Osmosis System Membutuhkan Pretreatment?

Sebuah system water treatment reverse osmosis system harus memasang pretreatment sebelum RO.  Untuk itulah ada pengertian istilah reverse osmosis unit dan reverse osmosis system.

Hal paling penting dalam merencanakan pemasangan reverse osmosis system  adalah melindungi membrane dari ancaman mampat (fouling) yang cepat atau membrane rusak (failure). Pada prinsipnya apa pun air baku yang masuk ke dalam reverse osmosis system, akan menghasilkan air bagus.

Pada saat awal mendesain reverse osmosis system, harus mengetahui kandungan mineral air bakunya.  Baku mutu air baku membrane sebaiknya memenuhi ketentuan syarat air baku membrane.  Umumnya ada batasan kandungan maksimal terhadap beberapa kandungan mineralogi, misalnya hardness, besi, mangan, silica, carbonate, dll.

Design water treatment yang baik, sudah seharusnya memperhatikan batas maksimum unsur – unsur yang menjadi syarat.  Ketika salah satu atau beberapa parameter melebihi ambang batas, sebaiknya menambahkan pretreatment system.

Pada beberapa lokasi sering kali menemukan unsur “silika” yang melebih batas.  Unsur silika ini susah menghilangkannya, untuk itu sering mengabaikannya.  Karena memasang system “anti silika” akan membutuhkan investasi yang mungkin lebih besar dari pemasangan reverse osmosis system.

Apakah Reverse Osmosis System Membutuhkan Analisa Air Baku?

Jawabannya bisa Ya atau Tidak.  Tujuan dari analisa air adalah untuk membuat desain perencanaan yang baik.  Untuk itu sebaiknya melakukan analisa air, agar ketikan ada permasalahan lebih mudah melakukan identifikasi masalah.

Dengan mengetahui permasalahan, maka lebih mudah juga melakukan trouble shooting.    Banyak kasus melihatnya secara visual cukup baik, namun setelah melakukan analisa ternyata air mempunyai kandungan hardness, silica yang berlebihan.

Namun apabila secara visual airnya cukup bagus, tidak berwarna dan berbau, maka mungkin bisa mengabaikan analisa air baku.  Keputusan tidak menggunakan analisa air adalah tindakan praktis untuk mengurangi biaya.  Sumber air dari gunung atau PDAM, bisa mengabaikan analisa air baku.

Dimana Tempat Melakukan Uji Analisa Air?

Untuk melakukan analisa air, bisa memilih balai kesehatan Depkes atau kantor yang menyediakan jasa tes analisa air baku.  Jika tujuannya hanya untuk menurunkan kadar mineral dalam air, tes analisa bisa melakukan hanya terhadap KIMIA dan FISIKA saja.  Hal ini tentu untuk menghemat biaya, bukan berarti tes MIKROBIOLOGI tidak penting.

Pengalaman tim Mapurna, bahwa air baku yang baik seperti air gunung atau air PDAM bisa mengabaikan analisa air baku.  Namun pemasangan RO yang sangat spesifik, seperti air payau, air sungai, air laut, air limbah, sebaiknya melakukan analisa air baku.

Di bawah ini adalah gambar Perhitungan Desain Proyeksi reverse osmosis system hubungannya dengan analisa air baku.

Analisa air baku mencakup unsur-unsur kimia fisika, akan mengidentifikasi potensi fouling pada membrane  RO. Parameter tersebut antara lain: Turbiditas,  hardness (kalsium dan magnesium), Besi, alkalinitas, pH, dan Chlorin. Selanjutnya bisa menggunakan data tersebut untuk menentukan design agar mengurangi potensi terjadinya kerak (scale).

Produsen membrane telah mengembangkan program komputer yang membuat perhitungan desain.  Pengguna bisa memproyeksikan desain dengan ideal.

Silt Density Index (SDI)

Meskipun analisis air sangat membantu dalam memprediksi kecenderungan fouling, ada faktor lain juga yang tidak kalah penting yaitu “silt density index” (SDI).

Secara sederhana menentukan nilai SDI dapat melakukannya  dengan cara : menyaring sampel melalui filter 0,45 mikron (μm) dan mengukur kebutuhan waktu untuk mengumpulkan volume satuan filtrat (zat yang mengendap).

Secara umum, nilai SDI kurang dari 3,0 cukup menggunakannya sebagai air baku reverse osmosis system. Pengukuran SDI memiliki kekurangan karena tidak memproyeksikan untuk desain cross-flow membrane RO.

Keuntungan Pada Reverse Osmosis System Sebagai Filter Air Minum

Apa saja keuntungan reverse osmosis system sebagai filter air minum?  Di bawah ini menjelaskan beberapa keuntungannya :

1. Menghilangkan Bau

Reverse osmosis system pastinya akan menghilangkan rasa, bau dan warna oleh sebab banyaknya kontaminan.  Apabila masih menyisakan bau, umumnya bisa menambahkan post filter berupa carbon blok atau calcium karbonat.

2. Menghemat Uang

Penjelasan “hemat uang” adalah ketika bisa mempertahankan mesin reverse osmosis system ini dalam waktu jangka panjang.    Juga pertimbangan atas dasar “konversi” karena susah mendapatkan sumber air minum atau supplier air minum.

Di beberapa daerah tertentu bahkan mempunyai permasalahan jarak yang jauh atau keterbatasan transportasi.  Sehingga pemasangan reverse osmosis system menjadi pilihan tepat untuk menghemat uang.

3. Pemeliharaan Yang Mudah

Reverse osmosis system sangat mudah pemeliharaannya, tidak membutuhkan teknisi khusus, cukup kita atau seseorang melakukannya sendiri. Umumnya jika tidak ada kerusakan, maka pemeliharaan hanya mengganti “consumable”.  Adapun hal umum yang diganti adalah cartridge filter yang harganya juga cukup terjangkau, yaitu berkisar Rp. 10.000 – 30.000 per pcs.

4. Menghilangkan Unsur Mineral Berbahaya, Bakteri dan Virus

Reverse osmosis system dapat menghilangkan hampir semua “polutan” yang berbahaya. Misalnya nitrat, pestisida, sulfate, fluoride, bakteri, arsenic dan banyak lagi.  Dan dengan tambahan Carbon filter cartridge reverse osmosis system dapat menghilangkan kaporit (klorin) dan chloramine.

CONTACT

Mempunyai Project Untuk Kami ?

Visit Survey dan Preliminary desain juga draft quote.

Sales Tim

SUPPLY & PROJECT

+21 8274 7811

+0811 189 122

sales@mapurna.id

Senin. - Jumat. 08:00 - 17:00

Bekasi, JaBar

Send message