Clarifier Tank

Clarifier Tank paling sering menemukannya untuk pengolahan air sungai menjadi air bersih.  Serta untuk pengolahan air limbah domestik maupun industri.  Di beberapa pengolahan reverse osmosis air laut, juga menggunakan sebagai pretreatment.

Struktur material Clarifier bisa menggunakan material baja atau fiber glass (FRP).  Namun untuk kapasitas yang cukup besar, umumnya menggunakan beton (concrete).

Jenis material clarifier tank dari fiber glass tujuannya agar lebih ringan, serta tahan terhadap korosi.  Namun apabila menggunakan FRP, kapasitasnya tidak lebih besar dari 10 M³/Jam.

Sebagai perusahaan water treatment, mapurna menyiapkan tangki clarifier ini dengan material steel maupun fiber glass.

Apakah Sistem Clarifier?

Clarifier adalah system untuk melakukan proses sedimentasi dengan metode flokulasi dan koagulasi.  Sistem ini akan menggabungkan proses kimia (koagulasi, flokulasi) dan proses fisika (sedimentasi).  Proses penggabungan ini membutuhkan material yang mengatur laju aliran dengan menggunakan komponen Lamela clarifier.

Desain bentuk dari tangki clarifier bisa berbentuk persegi panjang atau melingkar.  Jenis melingkar umumnya pada kapasitas yang sangat besar, seperti desain untuk fasilitas yang berhubungan dengan publik.

Pada sistem water treatment yang lebih kompleks, sebagian besar menggunakan sistem clarifier.  Misalnya sistem Mixed Bed deionisasi atau sistem electrodeionization untuk menghasilkan air murni, juga menggunakan sistem pretreatment dengan tangki clarifier.

Clarifier Tank Struktur Baja

Prinsip Kerja Clarifier Tank

Prinsip kerja dari clarifier tank adalah pengendapan gravitasi. Larutan yang membawa unsur padatan akan tersuspensi lebih berat dan akhirnya mengendap.  Kemudian padatan yang mengendap ini akan terkumpul dalam bak “sludge”.  Selanjutnya harus membuang padatan sludge secara reguler seminggu sekali atau periode tertentu.

Proses mempercepat pengendapan dengan cara menambahkan koagulan & polyelectrolyte.  Koagulan akan membentuk flock mikro, sedangkan Polyelectrolyte menyatukan flock mikro menjadi rantai panjang.  Dengan semakin panjang rantainya, maka flock semakin berat dan mudah mengendap.

Sebagian besar air limbah mengandung beberapa bahan sampah yang tidak mengendap & perlu mengumpulkannya di permukaan clarifier.  Proses pembersihannya dengan cara manual sesering mungkin.

Untuk memfasilitasi injeksi bahan kimia, maka sistem clarifier mempunyai bak flocculator.  Bak flocculator ini bisa umumnya menjadi satu dengan rangka baja tangki clarifier.  Namun bisa juga meletakkannya secara terpisah, untuk pengiriman yang lebih ringan dan mudah memindahkannya.

Fungsi Clarifier Tank

Clarifier tank berfungsi untuk mengurangi kandungan TSS (total suspended solid) dalam air.  Dengan menggunakan clarifier ini dapat menghasilkan air dengan tingkat kejernihan dan turbiditas yang baik.  Pada Intinya, baik sistem WTP (water treatment plant) WWTP (waste water treatment plant) membutuhkan sistem ini.

Pada system reverse osmosis SWRO dan BWRO, fungsi clarifier tank bertujuan menurunkan tingkat turbidity.  Fungsi lainnya juga mengurangi jumlah partikel yang terbawa pada air.  Umumnya sumber air laut dari “open surface” sering mengandung partikel dan material dengan ukuran kecil.

Pengolahan air limbah juga menggunakan tangki clarifier, hal ini berfungsi untuk menurunkan tingkat suspended dari lemak atau bahan padatan dari industri.  Pada industri yang besar umumnya menggunakan beton dengan model yang circular (lingkaran).

Dengan adanya clarifier, maka sudah pasti suspended solid akan semakin rendah.  Untuk sistem water treatment yang menggunakan membran, maka sudah pasti akan mengurangi frekuensi membersihkan membrane RO.

Clarifier Tank Dipasang sebagai PreTreatment RO Plant

Bahan Kimia Clarifier Tank

Selain membicarakan desain dan konstruksi tangki clarifier, sistem membutuhkan juga suplai bahan kimia untuk terjadinya endapan flokulasi dan koagulasi. Sistem ini membutuhkan bahan kimia Alum Sulfat, polymer, pH ataupun bisa menggunakan tawas.

Agar fungsi bahan kimia sangat baik, suatu keharusan sistem ini mempunyai dengan flocculator dan coagulator. Di dalam kompartemen ini juga terdapat tangki kimia dan mixer.

tangki clarifier
Tangki Kimia Flokulasi dan Koagulasi Pada Clarifier Tank System

Proses Koagulasi Pada Sistem Clarifier

Proses koagulasi pada sistem clarifier umumnya lebih dulu dari proses flocculation.  Proses ini membutuhkan bahan kimia Alum Sulfat (Tawas), bisa juga menggunakan PAC.  Apabila pH rendah, umumnya menggunakan PAC.  Hal ini mengingat Alum sulfat membutuhkan pH yang agak tinggi pada level > 6.4.

Apabila menggunakan Alum pada pH rendah, maka harus menambahkan pH adjustment.  Sedangkan PAC mempunyai rentang pH yang agak lebar.  Pertimbangan penggunaan Alum adalah harganya yang relatif lebih murah daripada PAC.

Proses Flokulasi Pada Sistem Clarifier

Flokulasi pada sistem clarifier biasanya menggunakan POLYMER, misalnya DEKAFLOC.  Fungsi Polymer adalah untuk memperbesar gumpalan Flokulasi.  Penjualan bahan kimia ini di toko kimia atau supplier kimia bisa mendapatkannya dengan sebutan Polymer untuk Air Bersih.

Kimia Chlorinasi (klorinasi)

Penggunaan bahan kimia chlorine pada sistem clarifier umumnya pada sistem pengolahan air bersih.  Menambahkan kimia klorinasi biasanya setelah bahan kimia flokulasi dan koagulasi.  Fungsi klorinasi disini adalah untuk mencegah pertumbuhan mikrobiologi.

Kimia klorinasi ini biasa menyebutnya dengan kaporit, bau kaporit sangat khas terutama pada air PDAM.

Pada sistem water treatment lanjutan, misalnya untuk pengolahan air baku untuk RO filter harus dengan hati – hati.  Hal ini mengingat membrane RO tidak tahan dengan kaporit.  Untuk itu ketika menggunakan air baku yang mengandung kaporit, harus menghilangkan unsur chlorine ini.

Sementara ketika menggunakan clarifier tank pada pengolahan air laut, maka fungsi chlorin berbeda dengan PDAM.  Fungsi chlorin disini adalah untuk membunuh mikrobiologi yang terbawa di air baku.  Untuk menghilangkan residu klorin, maka harus melakukannya dengan sistem deklorinasi.

Clarifier Tank Design

Konstruksi desain clarifier tank bisa terbuat dari baja maupun FRP.   Pemilihan material konstruksi dengan FRP bertujuan agar berat tangki menjadi lebih ringan.   Selain itu dengan FRP biasanya lebih mudah memindahkannya.

Pertimbangan lainnya menggunakan FRP adalah ketika menggunakan air baku yang korosif, misalnya air payau atau air laut.  Atau bisa juga pengolahan air untuk cairan limbah yang lebih asam.

Pada umumnya penggunaan material FRP hanya untuk kapasitas yang lebih kecil, misalnya 1 – 10 M³/Jam.  Kapasitas yang lebih besar dari pada ini sebaiknya menggunakan material baja.

Flow Diagram Clarifier

Flow Diagram Clarifier adalah gambar yang menerangkan proses pada sistem clarifier.  Pada sistem yang lebih komplit pada water treatment akan lebih lengkap, karena termasuk beberapa komponen lainnya.

Flow Diagram Sistem Clarifier

Lamella Untuk Clarifier Tank

Lamella adalah salah satu komponen penting yang digunakan dalam system clarifier tank.  Lamella terbuat dari bahan FRP, PVC dan PP.  Bentuknya seperti “material seng” gelombang, dimana dalam pemasangannya diletakkan pada kemiringan tertentu.

Fungsi Lamella Clarifier dalam pengolahan air adalah untuk memisahkan material yang tercampur air.  Dalam pemisahannya air akan bergerak dari bawah ke atas, dimana partikel akan jatuh ke bawah.  Sedangkan air yang bersih akan melalui lapisan atas menuju pemipaan air bersih.

Lamell PVC saat ada di dalam Clarifier Tank

Hubungi mapurna untuk kebutuhan clarifier system, kami siap melaksanakan survey lokasi serta pemasangan.