reverse osmosis system

RO Systems Komersial – Kapasitas Mesin RO 2000 GPD Sampai 20000 GPD

RO systems kapasitas komersial mempunyai pilihan dari mesin RO 2000 GPD sampai 20.000 GPD.  Sistem sudah termasuk pompa RO, membrane, instrumentasi, panel dan komponen lainnya.

Mesin RO 2000 gpd merupakan RO systems yang popular dengan kapasitas paling kecil diantara lainnya.  Sehingga cocok digunakan skala kecil yang mencoba menggunakan reverse osmosis komersial.  Dari pada membeli RO rumah tangga, lebih baik menggunakan RO commercial ini.

Dari beberapa jenis RO systems ini akan menggunakan pompa RO yang beragam, misalnya rotary vane pump, dan vertical multistage.  Kapasitas ini akan menggunakan membran 2000 gpd atau dimensi 4X40 inch dengan jumlah membran yang berbeda – beda.

Model RO Komersial Kapasitas 250 - 1.000 Liter Per Jam

MODEL KAPASITAS (ltr/jam) JUMLAH MEMBRAN POWER (kW)
SKRO - 1500 250 1 X 4040 1,1
SKRO - 3000 500 2 X 4040 1,1
SKRO - 4500 750 3 X 4040 1,5
SKRO - 6000 1000 4 X 4040 1,5

Model RO Komersial Kapasitas 1.500 - 3.500 Liter Per Jam

MODEL KAPASITAS (ltr/jam) JUMLAH MEMBRAN POWER (kW)
SKRO–10000 1.500 6 4
SKRO–11500 1.800 7 4
SKRO–13000 2.000 8 4
SKRO–14500 2.250 9 4
SKRO–16000 2.500 10 4
SKRO–17500 2.800 11 4
SKRO–19000 3.000 12 5,5
SKRO–20500 3.250 13 5,5
SKRO–21500 3.500 14 5,5

Spesifikasi Umum Reverse Osmosis System Komersial

  1. Skid Frame
  2. Prefilter Cartridge 5 micron
  3. Flow Meter, Rota meter pada concentrate dan permeate.
  4. Pompa Booster menggunakan pompa multistage
  5. Vessel Membrane dan Membrane Elemen
  6. Low-Pressure Switch
  7. Pressure Gauge pada Pre & Post Filter, Pumpa Discharge, Concentrate
  8. Automatic Inlet Feed water valve
  9. Electronic Panel Control
  10. Pemipaan Tekanan Tinggi menggunakan Tubing Hose Braided dan PVC Schedule 80
  11. Pemipaan Tekanan Rendah menggunakan Tubing Polypropylene.

Spesifikasi Tambahan (Optional)

  • TDS Meter
  • Automatic Fast Flush
  • pH Meter Digital
  • Antiscalant Dosing
  • Pompa umpan (feed pump)
  • Tangki Air Baku dan Produk
  • Ultra Violet

Apa Yang dimaksud Dengan RO Systems?

RO systems adalah sistem penyaringan air yang menggunakan membran semi-permeabel dengan kapasitas medium.  Kapasitas ini sangat cocok untuk kebutuhan home industri dan usaha kecil.  Keutungan lainnya, kapasitas ini masih bisa menggunakan listrik 1 phaes 220 volts.

Sama seperti dengan RO systems pada umumnya, RO commercial ini menggunakan membran RO.  Adapun fungsinya untuk memisahkan molekul air dan kandungan mineral.  Dengan pori – pori yang hanya 0,0001 micron, maka  hanya partikel mineral yang ukurannya lebih kecil yang bisa melewati..

Jenis reverse osmosis ini  mempunyai beberapa jenis ukuran kapasitas, baik rumah tangga, komersial dan industri.  Kapasitas sistem RO membedakannya dari jumlah produksi air hasil.  Ukuran 50 – 100 gpd (200 – 400 liter/hari) tergolong kapasitas rumah tangga.  Sedangkan 250 – 3.500 liter/jam masuk kategori komersial.

Contoh penggunaan mesin RO ini untuk air minum karyawan, hemodialisis rumah sakit, pembuatan ice cube, restoran, laboratorium, pembuatan antiseptic dan lainnya.

Istilah Permeate, Concentrate dan Recovery pada RO System

Hasil dari produksi RO systems tidak 100% dari air baku menjadi hasil.  Hanya sebagian yang menjadi hasil dan sebagian lagi akan menjadi air buangan.  Besarnya air hasil dan air buangan mempunyai istilah Permeate dan Concentrate.  Persentase dari perhitungan ini menyebutnya dengan Recovery.

Permeate dan Concentrate

RO systems akan memisahkan mineral yang ukurannya lebih besar ke aliran pembuangan.  Pada sistem ini, istilah air yang bisa menembus pori – pori 0,0001 micron menyebutnya dengan PERMEATE (air hasil).  Sedangkan yang ke pembuangan menyebutnya dengan CONCENTRATE (air rejection).

Apabila air baku untuk reverse osmosis komersial kualitasnya cukup baik, (misalnya air mountain spring, air PAM, air tanah), maka air rejection bisa untuk di recycle kembali.   Sesungguhnya air buangan pada mesin reverse osmosis ini bukan tergolong air limbah, apa lagi limbah berbahaya.

Pada air baku dengan TDS rendah misalnya lebih kecil dari 100 – 300 ppm, maka bisa memasukkan kembali ke dalam feed air baku RO systems.  Namun jika TDS antara 300 – 500 ppm, air concentrate masih bisa menggunakannya untuk kebutuhan utilitas atau service.  Misalnya untuk kebutuhan mandi, air cuci mobil, air siram tanaman, dll.

Recovery dan Rejection

Dalam proses RO systems, air baku tidak semuanya menjadi air hasil.  Proses ini menghasilkan air hasil dan sebagian air yang akan terbuang.  Kapasitas air yang menjadi air hasil biasa menyebutnya dengan istilah RECOVERY, yaitu persentase jumlah air yang menjadi air hasil.

Besarnya persentase nilai recovery pada sistem RO systems ini sangat tergantung dengan desain perencanaan.  Dimana desain tentunya mengacu dari kondisi air baku dan tujuan pengolahan.  Desain pada RO commercial bisa melakukan simulasi dengan Software khusus, misalnya ROSA atau Hydracap.

Rata – rata kapasitas recovery adalah 40% – 60%, kecuali RO air laut sekitar 25 – 35%.  Nilai persentase ini artinya, hanya 40% – 60% air baku yang akan menjadi air hasil (permeate), sementara sisanya akan menjadi air buangan (rejection).

Ketika menggunakan RO systems untuk pengolahan air limbah, maka ada kecenderungan air concentrate ini dibuang.  Tentunya karena ada kekhawatiran air buangan mengandung unsur yang berbahaya.

Komponen Pompa RO dan Komponen Lainnya Dalam RO Systems

Komponen paling utama dan inti dari RO systems adalah adanya Pompa RO dan Membrane Elemen, dalam hal ini membran 2000 gpd.  Jumlah membran yang akan dibutuhkan akan tergantung kapasitasnya.  Misalnya mesin RO 2000 gpd hanya menggunakan 1-unit membran ukuran 4X40 inch.

Jenis pompa RO untuk mesin RO 2000 gpd, menggunakan jenis rotary vane pump.  Merk umum yang biasa digunakan pada reverse osmosis komersial ini adalah pompa Procon.

Sedangkan kapasitas RO 1000 liter per jam tidak menggunakan pompa RO jenis rotary vane pump.  Mapurna melakukan perakitan kapasitas ini, akan menggunakan merk CNP atau merk Grundfos.

Selain komponen pompa RO dan membran yang menjadi komponen utama di RO systems, tentu komponen lainnya seperti prefilter, instrumentasi, dan lainnya adalah bagian yang tidak bisa terpisahkan.

Selain itu, ada juga istilah komponen konsumabel pada RO systems, yaitu komponen yang harus rutin menggantinya.  Komponen konsumabel tersebut misalnya cartridge filter dan membrane elemen.

Prefilter Cartridge RO System

Semua RO systems baik kapasitas rumah tinggal, komersial dan industri menggunakan prefilter cartridge.  Pada RO commercial, letak prefilter cartridge ini ada di dalam housing filter.  Masing – masing kapasitas RO akan menggunakan jenis housing filter yang berbeda, sesuai dengan kapasitasnya.

Padan RO systems, fungsi dari cartridge filter adalah untuk melindungi membran RO dari  endapan partikel atau lumpur.  Dengan adanya pre-filter, maka mencegah adanya penumpukan partikel di permukaan membrane.

Dari aliran flow diagram, komponen prefilter ini letaknya paling pertama dari RO commercial.  Pada RO unit kapasitas komersial ini, menggunakan ukuran filter 20 inch dengan micron rating 5 micron.  Untuk kapasitas 250 – 1000 liter per jam hanya menggunakan 1 buah.

Sedangkan RO commercial 1.500 – 3.500 liter per jam juga sama menggunakan hanya 1 buah, namun diameternya lebih besar.  Penggantian cartridge pada RO umumnya 1 – 2 bulan sekali.  Indikator penggantian cartridge adalah adanya penurunan tekanan pada pressure gauge.

Shut–Off Valve RO Systems

Pada umumnya semua RO systems menggunakan shut-off valve yang berfungsi untuk menutup aliran air pada saat RO tidak berfungsi.  Shut-off valve ini bisa berupa Solenoid atau Motorize Valve.  Dengan adanya valve ini, maka akan mencegah aliran pasif masuk ke RO.

Shut-off valve akan terhubung dengan sistem elektronik pada panel reverse osmosis komersial.  Selanjutnya shut-off valve akan berfungsi secara otomatis membuka dan menutup aliran yang masuk.  Material valve ini biasanya menggunakan beberapa pilihan material, misalnya stainless, brass atau PVC.

Shut-off valve pada kapasitas RO commercial akan menggunakan jenis solenoid valve, namun pada kapasitas industri biasanya menggunakan motorized ball valve.  Dengan adanya shut-off valve, maka tidak ada aliran air ke pompa RO, sehingga membran 2000 gpd tidak ada aliran saat mesin off.

Low Pressure Switch RO System

Komponen low pressure switch (LPS) pada RO systems berfungsi untuk memberikan sinyal, ketika terjadi tekanan rendah.  RO akan berfungsi baik pada tekanan minimal 20 psi, hal ini mencegah terjadinya cavitasi pada pompa RO.

Untuk itu ketika terjadi tekanan rendah, maka LPS akan mengirimkan sinyal ke panel electronic control sistem RO.  Apabila tekanan kurang dari 20 psi, maka secara otomatis RO systems akan shutdown secara menyeluruh.

Pompa RO atau pompa booster bersifat positive suction.  Artinya pompa booster akan berfungsi baik apabila mendapatkan tekanan tertentu (tidak negatif). Pengalaman mapurna, ketika tekanannya rendah atau tekanan negatif, maka tekanan pompa ke membrane akan berfluktuasi tidak konstan.

Sering kali kondisi air habis, aliran terbagi dan prefilter kotor menyebabkan rendahnya tekanan air.  Ketika ini terjadi, maka LPS berfungsi mengamankan reverse osmosis system.  Saran untuk tim teknik, lebih sering mengecek instrumentasi RO systems secara periodik setiap hari.

Pompa RO

Komponen pompa RO adalah komponen utama yang berfungsi menekan membrane elemen.  Pada RO systems komersial 250 – 3.500 liter per jam, pompa reverse osmosis ini akan menghasilkan tekanan antara 150 – 190 psi.  Besarnya tekanan sangat tergantung dari TDS air bakunya.

Jenis pompa RO komersial ini menggunakan type multistage, dengan body vertical.  Sedangkan pada RO systems rumah tangga biasanya menggunakan pompa jenis diaphragm.  Serta ada pompa booster lainnya yaitu pompa rotary vane pump, biasanya untuk kapasitas antara 100 – 200 liter per jam.

Pompa Booster pada RO systems komersial menggunakan voltage 380 Volt dan 3 phase.  Namun ketika sumber listrik 3 phase tidak tersedia, maka RO system kapasitas 250 – 1000 liter/jam masih memungkinkan menggunakan voltage 220V dan 1 phase.

Kebutuhan daya untuk RO systems komersial 250 – 1000 liter/jam adalah 1.5 – 2.2 kW.  Sedangkan untuk kapasitas 1.500 – 3.500 liter/jam membutuhkan 3 – 5,5 kW.

Membrane Elemen RO System

Housing membrane dan membrane elemen adalah komponen yang menjadi satu kesatuan.  Dalam RO systems, membrane elemen adalah salah satu komponen yang biayanya cukup tinggi.

Fungsi membran elemen pada RO systems bukanlah sebagai penyaring kotoran, melainkan memisahkan senyawa mineral.  Untuk itu membrane elemen tidak boleh kotor, karena akan menyebabkan fungsinya tidak efektif.  Selain memisahkan senyawa, fungsi membrane elemen juga untuk menghilangkan mikro biologi bakteri & virus.

Diameter membrane komersial ini menggunakan diameter 4-inch dan panjangnya 40-inch, sering juga menyebutnya dengan membran 2000 gpd.  RO systems 250 liter per jam hanya membutuhkan membrane 1 pc, sedangkan kapasitas 3.500 liter per jam membutuhkan 12 pc.

Pada saatnya nanti setelah beberapa lama berfungsi, membrane RO systems akan mengalami mampat (fouling).  Pada kondisi ini harus melakukan cleaning membrane dengan larutan kimia khusus.  Toleransinya adalah ketika kapasitas menurun 20 – 25% segera lakukan cleaning membrane.

Concentrate Valve RO Systems

Fungsi Concentrate Valve pada RO systems ini sangat penting, untuk itu mutlak harus ada.  Tanpa valve ini, maka tidak bisa mengatur tekanan air untuk membrane.  Besarnya tekanan membrane untuk menekan membrane elemen adalah dari fungsi concentrate valve ini.

Letak concentrate valve ini pada RO system adalah setelah membrane vessel.  Dengan adanya tekanan dari concentrate valve ini, maka sistem pemipaan dan membrane elemen bertekanan sekitar 150 – 190 psi.  Untuk itu pemilihan concentrate valve ini haru hati – hati.  Jangan menggunakan jenis valve untuk tekanan rendah, misalnya 100 psi.

Material concentrate valve untuk RO system komersial ini adalah material diaprhma atau stainless steel SS – 304.  Tekanan maksimal dari valve ini adalah 20 bar, atau setara 300 psi.

Ketika pemasangan pertama kali, concentrate valve ini di setting pada tekanan tertentu, untuk itu jangan pernah merubahnya.  Perubahan setting tekanan, maka akan merubah kapasitas dan tekanan pompa RO.

Bagaimana Cara Pemasangan & Pemeliharaan RO Systems Komersial?

Pemasangan RO systems komersial harus membutuhkan beberapa komponen lainnya.  Komponen pendukung yang paling penting adalah adanya filter pretreatment system.  Filter pretreatment ini berupa tabung – tabung yang berisi media filter.

Kapasitas dari pretreatment system harus menyesuaikan dengan kapasitas dari RO systems.  Misalnya, kapasitas reverse osmosis komersial 1.000 liter per jam, maka membutuhkan filter pretreatment 2.000 liter per jam.

Jenis filter pretreatment untuk RO commercial tergantung dari air bakunya.  Beberapa jenis pretreatment adalah sand filter, multimedia filter, carbon filter, iron filter, manganese filter, water softener atau pH adjustment.

Sumber air baku menggunakan air PAM pasti akan berbeda dengan sumber air tanah.  Untuk RO systems dari air PAM, maka pretreatment menjadi sederhana yaitu Sand dan Carbon Filter.  Atau Sand Filter diganti dengan Multi Media Filter.

Namun ketika RO system menggunakan air tanah yang buruk, maka akan semakin kompleks.  Biasanya harus menambahkan filter Softener atau menggunakan kimia antiscalant.

Pemeliharaan RO Systems

Setelah melakukan pemasangan reverse osmosis system, maka konsentrasi selanjutnya adalah pemeliharaannya.  Tindakan paling rutin adalah melakukan pemeliharaan pretreatment.  Pemeliharaan ini penting karena jika berfungsi buruk, maka RO systems akan bermasalah.

Pemeliharaan pretreatment adalah melakukan backwash pada filter tabung sand filter, carbon filter atau lainnya.  Bisa juga penambahan garam untuk melakukan regenerasi water softener.

Sementara pemeliharaan pada RO systems adalah hanya pergantian cartridge filter secara berkala, misalnya 1 bulan sekali.  Filter cartridge ini diganti apabila sudah mampat, sehingga tekanan pada inlet menjadi kecil.

Pemeliharaan lainnya adalah melakukan cleaning membrane pada RO system.  Cleaning ini biasanya dilakukan setahun 2 – 3 kali, dengan menggunakan fasilitas CIP yang ada.  Tidak semua unit reverse osmosis system komersial ini dilengkapi dengan CIP.

Apabila membrane elemen RO systems sudah tidak menghasilkan kualitas dan kapasitas yang memadai, sebaiknya melakukan penggantian.  Secara normal penggantian membran 2000 gpd kurang lebih 3 tahun sekali, bahkan ada yang sampai 5 tahun.

RO Systems Untuk Produksi dan Air Minum

Banyak industri saat ini sudah menggunakan RO systems komersial untuk kebutuhan produksi atau penunjang produksi.  Khusus untuk perusahaan yang berhubungan dengan produksi air minum atau air bersih, maka menggunakan RO menjadi jaminan kualitas.

Di Indonesia, pengalaman mapurna banyak AMDK yang menggunakan reverse osmosis komersial ini untuk pengganti sistem konvensional sand dan carbon.  Walaupun menggunakan air bagus dari mountain spring, tetap saja menggunakan RO system menjamin kualitas yang lebih baik.

Saat ini beberapa sistem yang menjadikan air sebagai bagian proses, seperti PLTU dan boiler di industri tidak lagi mengandalkan sistem ion exchange.  Dengan menggunakan RO systems, maka tidak membutuhkan suplai kimia asam kuat dan basa kuat untuk regenerasi.

Bahkan pada industri otomotif, menjadikan RO systems sebagai pelengkap proses produksi.  Pabrikan mobil menggunakan RO double phase untuk kebutuhan air murni.  Sehingga tidak ada lagi bahan kimia dan pabrik bisa menuju era ekologi hijau.

Keuntungan Menggunakan RO System

Menggunakan reverse osmosis system, pastinya ada sisi kelebihan dan sisi kekurangannya.  Beberapa hal pokok dari kelebihan menggunakan RO system di uraikan di bawah ini.

1. Meningkatkan Kualitas Air

Salah satu manfaat utama menggunakan sistem RO adalah meningkatkan kualitas air. Dengan menggunakan reverse osmosis system akan menghasilkan air aman, baik secara mineralogi dan mikrobiologi.  Untuk daerah yang sumber air bakunya bersama, maka pemasangan RO system akan menjadi jaminan kualitas.

2. Efisiensi Biaya Pengeluaran Pembelian Air Minum

Pabrik atau Industri yang memiliki jumlah karyawan banyak, maka menyediakan air minum sering kali menghitung nilai ekonomisnya.  Pengalaman mapurna terhadap beberapa pabrik yang memiliki karyawan lebih dari 500 orang, maka bisa menekan biaya pembelian galon.

Pabrik dengan karyawan 300 – 500 orang bisa menggunakan reverse osmosis system komersial kapasitas 500 – 1.000 liter per jam.  Sedangkan jumlah karyawan 1000 – 1500 orang bisa memasang RO system kapasitas 1.000 – 2.000 liter per jam.

Selain keuntungan terhadap biaya pengadaan air minum, juga adanya kepastian setiap saat melakukan produksi air minum sendiri.  Bahkan di beberapa pabrik melakukan kombinasi antara kebutuhan produksi dan kebutuhan air minum.

3. Aman Dari Issue Lingkungan

Pabrik Farmasi adalah pabrik yang paling sensitive dengan lingkungan, untuk itu penggunaan bahan kimia harus sekecil mungkin.  Produksi farmasi yang menggunakan air semakin sedikit yang menggunakan bahan kimia, seperti asam kuat dan basa kuat.  Pabrik farmasi penghasil obat tetes mata pasti menggunakan reverse osmosis system.

Teknologi reverse osmosis system sudah banyak menggantikan fungsi mesin demineralisasi pada pabrik farmasi.  Dengan pemasangan reverse osmosis filter, maka tidak membutuhkan kimia HCl atau NaOH untuk regenerasi sistem Cation Anion atau sistem demineralized water.

Di pabrik industri kawasan, bahkan membuang limbah kimia berbahaya (B3) akan dikenakan biaya tertentu pembuangannya.  Sehingga issue lingkungan ini akan semakin kompleks ketika tidak efisien menanganinya.  Untuk itu pemasangan RO system akan mengurangi jumlah air limbah produksi atau proses.

4. Keuntungan Kesehatan Dari Air Sistem RO

Ada perdebatan mengenai kualitas air dari produksi reverse osmosis system ketika untuk air minum.  Adapun diskusinya adalah, apakah air minum rendah mineral bisa untuk mengonsumsinya.

Sistem RO pastinya akan menghilangkan mineral berlebihan yang terbawa oleh air.  Unsur kalsium, magnesium, besi dan unsur mikro lainnya sering terdapat dalam air tanah.  Tanpa sadar akumulasi unsur tersebut bertahun – tahun, maka akan menyebabkan menurunnya kesehatan.

Beberapa studi kesehatan, menyatakan bahwa air produksi dari reverse osmosis system bisa menurunkan hipertensi.  Namun tentunya kesehatan menjadi kompleks, bukan saja tentang air minum.  Namun yang pasti air dari sistem RO akan menjaga kualitas air dari berubahnya ekologi lingkungan yang semakin buruk.

Sebagai referensi, tim mapurna sudah mengonsumsi air minum dari RO water purifier lebih dari 15 tahun.   Selain hemat biaya pembelian air, pastinya ketersediaan air lebih terjamin. .

Mesin RO 2000 GPD Untuk Air Minum Karyawan

Mesin RO 2000 gpd adalah salah satu yang popular untuk penyediaan air minum karyawan.  Kapasitas unit ini setara dengan 7500 liter/hari selama 24 jam, atasu setara 300 liter per jam.

Aplikasi yang banyak menggunakan mesin RO 2000 gpd adalah depot air minum skala kecil.  Dengan menggunakan mesin ini bisa menggunakan air baku dari PAM, maupun dari air tanah.

Pompa RO untuk mesin RO 2000 gpd ini menggunakan voltage 1 phase 220 volt, sehingga dengan mudah mendapatkan sumber listrik dari perumahan.  Power untuk kebutuhan unit ini setara dengan 400 – 500 watt.  Sehingga masih memungkinkan untuk menggunakannya pada listrik perumahan dengan daya standar 2000 watt.

Type membrane pada mesin RO 2000 gpd ini adalah ukuran 4 X40 inch dengan kapasitas membran 2000 gpd.  Namun sesungguhnya secara umum mapurna bisanya menggunakannya hanya sampai 1500 gpd.  Hal ini karena asumsi maksimal TDS air baku sekitar 1000 ppm.