Mengapa TDS Air Minum Menjadi Faktor Penting dan Bagaimana Mengukurnya

tds air minum

TDS Air Minum merupakan salah faktor dalam persyaratan standar untuk air minum.  Tentu TDS berlebihan akan menurunkan kualitas air, atau bahkan tidak boleh mengonsumsinya.

Nilai Total Dissolved Solids (TDS) adalah jumlah total bahan organik dan anorganik yang ada dalam air.  Pada artikel ini, kita akan menjelaskan mengapa TDS penting untuk air minum dan bagaimana mengukurnya.

Selanjutnya Kami akan mengupas potensi risiko kesehatan yang terkait dengan kandungan TDS tinggi, serta faktor yang dapat menyebabkan peningkatan TDS.

Dengan memahami Standar TDS air minum, menjadikan kualitas air aman untuk di konsumsi.  Baikt untuk kebutuhan rumah tangga atau unutk komersial.

Bagaimana Efek Kesehatan Jika TDS Air Minum Kadarnya Berlebihan

Tingkat TDS yang tinggi dalam air minum dapat memiliki beberapa efek kesehatan, seperti pencernaan, kardiovaskular dan kerusakan ginjal.  Perhatian utama dengan tingkat TDS tinggi adalah bahwa mereka dapat menunjukkan adanya kontaminan berbahaya di dalam air, seperti timbal, arsenik, atau fluoride.

Kontaminan anorganik ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah, terutama pada populasi rentan seperti bayi, anak kecil, dan wanita hamil.

Dengan nilai yang berlebihan, maka TDS air minum akan merubah rasa dan bau, sehingga tidak enak.

Metode Pengujian TDS Air Minum

Untuk memastikan bahwa TDS air minum aman dan sehat, penting untuk mengukur kadar TDS secara teratur.  Ada beberapa metode yang tersedia untuk pengujian TDS, mulai dari yang sederhana dan murah hingga yang lebih kompleks dan mahal.

Salah satu metode yang paling umum untuk pengujian TDS adalah menggunakan TDS meter poket. TDS meter adalah perangkat genggam yang mengukur konduktivitas air dan memberikan perkiraan tingkat TDS. TDS meter relatif murah dan mudah digunakan, menjadikannya pilihan populer bagi pemilik rumah dan usaha kecil.

Metode lain untuk pengujian adalah analisis laboratorium. Metode ini melibatkan pengumpulan sampel air dan mengirimkannya ke laboratorium bersertifikat untuk dianalisis. Analisis laboratorium akan mendapatkan bukti pengujian sertifikat, terkadang bukti ini bisa untuk acuan standar TDS air minum.

Laboratorium yang umum untuk mengukur TDS adalah laboratorium Depkes dan laboratorium Sucofindo.  Namun beberapa fasilitas PDAM juga mempunyai laboratorium untuk komersial, sehingga bisa juga mengeluarkan hasil laboratorium.

Cara Mengukur TDS dalam Air Minum

Melakukan pengukuran TDS  air minum adalah proses sederhana yang bisa dengan mudah.  Untuk mengukur TDS, sesungguhnya hanya membutuhkan TDS meter jenis poket, serta wadah bersih, dan sumber air.

Langkah pertama untuk menguji TDS adalah masukkan air yang akan di ukur ke dalam wadah bersih.  Kemudian masukkan TDS meter poket digital, dan tunggu pembacaan hasil beberapa detik. TDS meter akan menampilkan tingkat TDS dengan satuan PPM.

Walaupun menggunakan alat TDS meter cukup mudah, namun sangat penting untuk mengikuti anjuran manufaktur saat menggunakannya.  Untuk penggunaan yang frekuensinya sering, maka sangat baik untuk melakukan kalibrasi alat TDS poketnya.  Cara kalibrasi adalah menyamakan nilai dengan alat atau buffer tertentu.

Pengukuran TDS pada suatu sistem aliran berjalan di sebuah water treatment plant biasanya menggunakan TDS meter digital yang terpasang dengan monitornya.  Bahkan monitor tersebut bisa terhubung dengan sistem elektronik yang lebih canggih untuk memberikan sinyal alarm.

Tingkat TDS di Berbagai Jenis Sumber Air

Tingkat TDS dapat sangat bervariasi tergantung pada sumber air. Misalnya, air keran dari pasokan air kota biasanya memiliki tingkat TDS sekitar 200-300 ppm, sedangkan air sumur dapat memiliki tingkat TDS 500 ppm atau lebih.

TDS air minum galon kemasan juga dapat bervariasi dalam, tergantung pada sumber air dan proses pengolahan.  Beberapa air AMDK di Indonesia mempunyai TDS antara 90 – 150 ppm.  Sedangkan jenis air AMDK lainnya yang menggunakan sistem reverse osmosis, destilasi mempunyai nilai TDS lebih kecil dari 10 ppm.

Hasil produksi air minum dari proses reverse osmosis air laut akan mempunyai TDS yang cukup tinggi, biasanya berkisar antara 200 – 500 ppm.  Hal ini mengingat air baku dari air laut mempunyai TDS tinggi yaitu 20.000 – 25.000 ppm.

Metode Menurunkan TDS Air Minum

Jika melakukan proses membuat air minum sendiri di rumah, maka masih memungkinkan untuk menurunkan kadar TDS.  Ada beberapa metode yang tersedia untuk menurunkan TDS, termasuk reverse osmosis, distilasi, dan pertukaran ion.

Untuk menurunkan kadar TDS, maka bisa menggunakan reverse osmosis.  Metode ini sangat popular saat ini, dengan hanya menggunakan RO residential sudah bisa mendapatkan air minum yang berkualitas.  Biaya pengadaannya juga tidak tinggi hanya 1.5 – 2 juta sudah bisa memproduksinya.

Cara lainnya untuk mendapatkan TDS air minum rendah adalah dengan Distilasi yaitu menggunakan air mendidih dan terjadi penguapan.  Hasil Uap ini setelah di dinginkan akan terkondensasi dan menjadi air murni.  Namun metode ini membutuhkan waktu lama untuk menghasilkan air minum, serta biaya yang lebih tinggi..

Metode lainnya adalah dengan pertukaran ion adalah proses pertukaran ion dengan menggunakan Anion dan Cation Resin.  Metode ini sangat efektif menurunkan TDS, namun kendalanya metode ini menggunakan bahan kimia.

Pentingnya Pengujian dan Pemantauan TDS Air Minum Secara Periodik

Untuk menjaga kualitas air agar tetap mempunyai standar TDS air minum yang baik, maka sebaiknya melakukan pengujian dan pemantauan TDS.   Dengan mengukur tingkat TDS secara teratur, Anda dapat mengidentifikasi potensi masalah dan bisa segera menanganinya..

Pengujian TDS secara teratur dapat membantu mengidentifikasi masalah dengan pipa ledeng atau perlengkapan yang mungkin melepaskan kontaminan ke dalam air. Untuk bisnis, pengujian TDS reguler sangat penting untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan pemerintah untuk kualitas air.

Rujukan SK Permenkes tentang air minum tentunya menjadi target agar masuk dalam kualifikasi Standar TDS air minum yaitu lebih kecil dari 500 ppm. Nilai 500 ppm sesungguhnya bukanlah kualitas TDS yang baik.  Secara umum kisaran TDS yang baik di terima adalah 50 – 200 ppm.

Alat dan Perangkat Pengukuran TDS

Ada beberapa alat dan perangkat yang tersedia untuk mengukur TDS air minum, mulai dari meter genggam sederhana hingga peralatan laboratorium yang lebih kompleks.

TDS meter adalah alat yang paling umum untuk mengukur TDS dalam air minum.  Alatnya murah, mudah digunakan, dan memberikan hasil yang cepat.

Namun, lebih baik menggunakan analisis laboratorium seperti Depkes dan Sucofindo karena adanya validasi dengan sertifikat hasil uji.

Analisis laboratorium adalah metode yang paling akurat untuk mengukur TDS sekaligus mempunyai bukti bahwa sudah memenuhi standar TDS air minum.  Metode pengukuran di laboratorium umumnya karena perlunya validasi dengan pihak lainnya.  Misalnya untuk meyakinkan pemilik atau owner, bahwa sistemnya sudah baik.

Nilai TDS sesungguhnya mempunyai persamaan dengan conductivity, alat ukurnya adalah Conductivity meter.  TDS Meter dan Conductivity Meter mempunyai fungsi yang sama yaitu sama – sama mengukur mineralogi dalam air.  Namun conductivity meter sangat cocok mengukur air yang lebih sensitif mineralnya, misalnya untuk keperluan farmasi.

Kesimpulan

Total Dissolved Solids (TDS) merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan ketika mengevaluasi kualitas air minum. Tingkat TDS air minum yang tinggi dapat menunjukkan adanya kontaminan berbahaya dan memiliki efek kesehatan yang merugikan.

Pengujian TDS secara teratur sangat penting untuk memastikan bahwa air minum aman dan sehat. Dengan alat dan perlengkapan yang tepat, mengukur TDS adalah proses sederhana yang bisa dilakukan siapa saja.

Dengan memahami TDS dan bagaimana mengukurnya, pemilik rumah dan bisnis dapat mengambil langkah-langkah untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan mereka yang bergantung pada pasokan air mereka.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment