Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik STP Rumah Sakit
STP Rumah Sakit adalah sistem pengolahan limbah domestik yang umumnya harus ada di sebuah bangunan rumah sakit. Pada sistem ini, pengolahan limbah domestik ini mempunyai kapasitas 30 M³/Hari.
Klasifikasi bangunan rumah sakit ini adalah termasuk type yang besar, namun ada beberapa fasilitas pengolahan limbah di sekitar area tersebut. Hal ini memudahkan untuk menempatkan fasilitas berdekatan dengan bangunan.
Penempatan STP rumah sakit ini ditempatkan di bawah permukaan tanah dengan cara menggali tanah. Penempatannya di area lahan terbuka, yang nantinya akan dibangun area lahan terbuka. Sistem pengolahan ini menggunakan aerasi dengan mesin blower udara yang ke diffuser di dasar tangki.
STP Rumah Sakit 30 M³/hari
Apakah STP Rumah Sakit?
STP rumah sakit adalah sistem pengolahan limbah domestik di rumah sakit. Secara prinsip sistem STP ini sama dengan sistem STP lainnya untuk bangunan apapun.
Fasilitas pengolahan limbah ini berbeda dengan fasilitas IPAL yang khusus untuk rumah sakit. IPAL secara umum, akan menampung limbah fisik, kimia dan biologis yang ada dalam air limbah. Di lokasi bangunan ini juga ada fasilitas IPAL, dimana fungsinya untuk mengolah air limbah yang dari proses kegiatan medis.
Jenis air limbah berasal dari ruang gawat darurat dan pertolongan pertama, ruang operasi, perawatan obat, ICU, laboratorium kimia dan biologi, radiologi, kegiatan kantin dan laundry dll. Sedangkan jenis air yang masuk ke STP rumah sakit, berbeda dengan yang disebutkan di atas.
Tujuan utama STP rumah sakit adalah untuk mengolah influen (air limbah yang tidak diolah) dari kegiatan domestik. Setelah pengolahan air limbah bisa di buang ke saluran terbuka, atau memanfaatkannya untuk kebutuhan seperti penyiraman dll.
Bagaimana Konstruksi Tangki STP?
Jenis konstruksi bangunan STP rumah sakit pada menggunakan ini menggunakan konstruksi dari material FRP. Bentuk konstruksinya bulat yang terdiri dari 5 kompartemen. Walaupun sesungguhnya konstruksi bisa berupa beton, namun pemilihan material FRP karena pertimbangan biaya yang lebih rendah.
Untuk mengurangi penggunaan ruang terbuka, maka dalam penempatannya tangki STP ini di tempatkan di bawah tanah. Dengan menggali tanah pada kedalaman 3 meter, maka sudah cukup menempatkan tangki tersebut.
Kapasitas STP kecil, sesungguhnya lebih efisien dan lebih murah menggunakan konstruksi dengan FRP. Pekerjaan bisa di lakukan dalam 2 – 3 hari saja, karena tidak membutuhkan pekerjaan sipil dengan concrete.
Metode kerja juga lebih mudah, karena hanya membutuhkan galian tanah dan crane pengangkat tangki STP FRP untuk di letakkan di bawah tanah. Material tangki STP yang menggunakan FRP, akan menghindari adanya kebocoran karena pergeseran struktur tanah.