Bagaimana Memilih High Pressure Pump yang Tepat untuk RO?
High pressure pump adalah komponen utama untuk sistem reverse osmosis. Saat ini ada beberapa jenis dan merek pompa tekanan tinggi yang bisa digunakan. Jenis pompa high pressure ini juga harus disesuaikan dengan aplikasinya, misalnya untuk air tawar, air payau maupun air laut.
Banyaknya pilihan pompa high pressure dari Jenis, Merek, maka perlu membuat pilihan yang tepat agar tidak menemukan sistem RO yang tidak efisien atau mungkin juga kegagalan.
Dengan uraian di bawah ini, Anda dapat membuat keputusan berdasarkan informasi yang memastikan kinerja optimal dan daya tahan lama. Pada artikel ini, akan menyampaikan faktor-faktor utama yang perlu sebagai bahan pertimbangan ketika memilih pompa tekanan tinggi.
Pengertian Tentang High Pressure Pump Untuk RO
High pressure pump adalah pompa yang menghasilkan tekanan tinggi, khusus dalam aplikasi ini adalah untuk reverse osmosis. Semua mesin RO pastinya menggunakan high pressure water pump. Pada unit RO, pompa ini adalah komponen yang sangat mutlak harus ada.
Pompa high pressure artinya? pompa yang mampu memberikan tekanan lebih dari 10 bar. Tentunya pengertian tentang pompa tekanan tinggi ini juga beragam, namun statement ini hanya untuk pemakaian di RO.
Rata – rata membran RO membutuhkan tekanan sebesar 10 bar, khusus air laut akan lebih tinggi dari 40 bar. Karena sistem membran ini mempunyai variasi yang lebih luas, maka sebaiknya pemilihan high pressure pump sangat tepat dan hati – hati.
Khusus pompa high pressure untuk desalinasi, harus mampu menghasilkan tekanan 1000 psi (69 bar). Serta materialnya tahan terhadap korosif dari air laut dan eviromental. Karena jenisnya pompa ini menghasilkan tekanan tinggi, maka umumnya membutuhkan power elektrik (daya) yang cukup besar.
Apa Saja Jenis Pompa High Pressure?
Ada beberapa pilihan untuk menentukan jenis pompa high pressure untuk sistem reverse osmosis. Pemilihan pompa tergantung dengan beberapa faktor, seperti: kapasitas, pressure, material, jenis dan merek. Di bawah ini penjelasan jenis high pressure pump yang umumnya di gunakan di Indonesia.
1. High Pressure Water Pump Untuk Type Komersial
High pressure pump type komersial ada beberapa jenis, dengan pilihan merek beragam. Dari pengamatan tim mapurna ada 2 jenis pompa tekanan tinggi yang sering digunakan untuk RO komersial. Pompa paling populer adalah jenis multi stage dan satu lagi jenis rotary vane pump.
Type pompa high pressure pump multistage umumnya digunakan untuk kapasitas (hasil) lebih dari 1500 gpd. Bahkan pilihannya mungkin bisa lebih kapasitas 50 M³/jam, pada recovery 50%. Sedangkan pompa tekanan tinggi jenis rotary vane pump digunakan pada kapasitas yang lebih kecil, bahkan maximum 1500 gpd.
Aplikasi pressure pump untuk komersial di aplikasi membrane nano filter lebih rendah dari RO komersial, estimasi hanya 5 – 8 bar. Begitu juga dengan UF system lebih rendah lagi, sekitar 3 – 5 bar.
Kelebihan type multistage umumnya lebih kuat, karena material impeller dari stainless. Sedangkan kelebihan rotary vane pump adalah lebih banyak variasi untuk kapasitas kecil.
2. High Pressure Pump Untuk Desalinasi
Sistem desalinasi air laut tidak bisa menggunakan high pressure pump jenis multistage, seperti type komersial. Hal ini karena RO air laut membutuhkan tekanan yang cukup tinggi yaitu 500 – 1000 psi (34 – 68 bar).
Jenis multistage yang digunakan untuk pompa tekanan tinggi air laut umumnya multistage jenis horizontal. Selain jenis multistage, juga ada beberapa jenis alternatif lainnya.
Beberapa jenis lainnya dari high pressure sea water pump untuk RO air laut adalah type Plunger, Type Piston dan Type Diapraghm. Penggunaan type plunger di Indonesia lebih popular, khususnya untuk kapasitas yang kurang dari 2 M³/jam.
Biaya pembelian pompa high pressure untuk pengolahan air laut juga cukup tinggi, terkadang bisa 7 – 10 kali lipat pompa multistage industri. Sebagai contoh untuk menghasilkan air 5 M³/Jam (hasil), maka harga pompa sekitar 400 – 450 juta.
Bagaimana Dampak Memilih Pompa Tekanan Tinggi Yang Salah?
Memilih pompa tekanan tinggi yang salah dapat memiliki beberapa konsekuensi negatif, yaitu tidak saja masalah teknik juga masalah ekonomi dan bahaya. Adapun beberapa dampak yang muncul akibat ada kekeliruan memilih pompa, seperti di bawah ini:
- Kinerja Tidak Efisien: pressure pump mungkin akan memiliki kemungkinan tidak cocok desainnya antara Kapasitas Flow dan Pressure. Pressure tidak tercapai pada kapasitas flow desain.
- Peningkatan Biaya Operasional: high pressure water pump yang tidak cocok akan mengonsumsi power listrik yang lebih banyak. Misalnya pompa air laut lebih dari 5 M3/Jam, sebaiknya menggunakan energy recovery device.
- Kegagalan Lebih Awal: kekeliruan ini umumnya pada pemilihan tekanan desain. Ketika desain software membutuhkan tekanan 300 psi, maka jangan menggunakan pompa tekanan lebih rendah.
- Risiko Keselamatan: Menggunakan pompa high pressure tanpa komponen pengaman, berpotensi menimbulkan bahaya. Pompa yang operasionalnya lebih dari 10 bar, sebaiknya menggunakan high pressure switch.
Memilih Pompa High Pressure RO Air Laut
Ada beberapa faktor teknis yang menentukan dalam memilih pompa high pressure sistem reverse osmosis air laut. Faktor tersebut seperti Flow Capacity, Tekanan, Power Konsumsi Listrik, Material Konstruksi, Referensi Produk dan lainnya.
Khusus untuk penggunaan high pressure sea water pump Reverse osmosis air laut maka harus hati – hati memilihnya. Mengingat fungsi pengolahan air laut sangat vital mendapatkan air bersih, untuk itu sering di andalkan ketangguhan mesinnya. Tentu salah satu keunggulan high pressure water pump yang ada di dalamnya.
Karena menjadi mesin yang di andalkan, maka memilih high pressure pump harus tepat. Apalagi ketersediaan air bersih bahkan air minum masyarakat menjadi sumber yang utama. Sehingga sistem harus mengurangi risiko trouble karena pompanya rusak.
Hal penting lainnya adalah tentunya ketahanan pompa, saat berfungsi secara kontinu. Jenis pompa tekanan tinggi ini harus bekerja lebih lama. Hampir sebagian besar waktu operasionalnya antara 16 – 20 jam. Bahkan jika heavy duty waktunya hingga 24 jam.
1. Kapasitas High Pressure Water Pump
Kapasitas high pressure water pump adalah kecepatan aliran pompa volume air yang dapat dikirimkan per unit waktu. Di Indonesia satuan kapasitas ini dalam satuan M3/Jam atau Liter Per, namun satu umum dari pompa import biasanya Galon Per Menit (GPM).
Pada pompa tekanan tinggi untuk reverse osmosis, umumnya menghitung kapasitasnya adalah dua kali dari hasil produksinya. Misalnya kapasitas 1000 liter per jam, maka harus menyiapkan pompa dengan kapasitas 2000 liter per jam. Sedangkan untuk pompa air laut, harus menyiapkan kapasitas tiga kali lipat.
Perlu juga memperhatikan bahwa ada merk high pressure sea water pump tidak memiliki di semua kapasitas. Misalnya jenis multistage sangat unggul di kapasitas besar, dan cenderung tidak mempunyai model kapasitas kecil. Berbeda dengan plunger, piston, diapraghm, justru unggul pada kapasitas kecil hingga menengah.
2. Tekanan (pressure) Pompa
Mengukur kapasitas pompa tekanan tinggi umumnya menggunakan satuan BAR, namun untuk pompa import biasanya menggunakan PSI (pound per inch). Konversi dari satuan BAR ke PSI adalah 1 bar setara dengan 14.5 psi.
Pompa yang sudah tergolong dalam pompa high pressure tentunya sudah melebihi 10 bar atau 150 psi. Hampir sebagian besar pompa untuk RO menggunakan standar tekanan 10 bar. Namun khusus untuk pompa RO air laut, tekanannya bisa 70 bar atau 1000 psi lebih.
High pressure pump untuk RO air tawar atau air laut mempunya perbedaan yang jelas, yaitu 10 – 15 bar dan satunya 60 – 70 bar. Namun pompa untuk kebutuhan RO air payau yang terkadang agak kesulitan menemukan tekanannya. Pada kondisi air payau tinggi 8000 ppm, maka membutuhkan tekanan sekitar 300 – 400 psi.
Tekanan 300 – 400 psi tergolong agak susah mencari pompanya, terkadang harus mencari solusi dengan menggunakannya secara kombinasi serial.
3. Daya atau Voltage Listrik
Jenis pompa tekanan tinggi untuk sistem RO umumnya menggunakan tenaga dari power listrik. Jenis lainnya mungkin ada yang menggunakan bensin, diesel atau sistem hidrolik.
Khusus untuk RO, tentunya memilih kebutuhan daya harus yang efisien mungkin, mengingat pompa high pressure sangat boros power. Pemilihan pompa dengan spesifikasi yang efisien sangat baik, walaupun pembeliannya lebih tinggi.
Sedangkan untuk pemilihan voltage pastikan dengan jenisnya, misalnya power untuk 1 phase atau 3 phase. Begitu juga voltagenya 220 Volt atau 110 Volt, dan 3 phase 380 Volt atau 440 volt. Serta pada kondisi khusus terkadang menggunakan listrik dengan frequency 60 hz.
Di Indonesia umumnya menggunakan power 220 Volt untuk jenis 1 phase, serta 380 – 415 volt untuk 3 phase. Umumnya menggunakan listrik 3 phase, sedikit lebih efisien jika sumber 3 phase tersedia.
Pemilihan high pressure water pump yang perlu hati – hati dan tidak boleh salah, ketika memilih 380 V dan 440 V.
4. Material Pompa High Pressure Pump
Jenis Material high pressure pump umumnya hanya ada 4 jenis, yaitu material SS – 304, SS – 316, NAB (nikel aluminium bronze) dan Stainless Duplex. Pemilihan jenis material pompa tekanan tinggi ini tentunya berhubungan juga dengan maksud dan tujuan pengadaan sistem pengolahan air.
Pemasangan sistem dengan tujuan jangka panjang tentunya memilih high pressure pump dengan material yang bagus. Jenis yang bagus dalam hal ini adalah SS – 316L atau bahkan Stainless duplex. Pemilihan material yang baik tentunya juga berhubungan dengan harga pompa yang lebih tinggi.
Pompa dengan material NAB umumnya hanya ada pada pompa plunger, pada budget yang sedang memilih material ini akan menjadi solusi. Selain itu pompa jenis plunger juga mempunyai alternative yang murah dengan menggunakan brand dari China.
Sementara Fedco pump untuk RO air laut sudah menggunakan material dari stainless duplex. Dengan material ini, selain tahan karat juga bisa menggunakannya untuk bertahan lama lebih dari 20 tahun. .
5. Type Pompa High Pressure Untuk Sea Water RO
Ada beberapa type atau jenis high pressure pump khususnya untuk kebutuhan sistem desalinasi air laut dengan reverse osmosis. Beberapa type tersebut adalah:
- Pompa Plunger
- Pompa Catpump
- Pompa Diaphragm
- Pompa Multistage
Pompa tekanan tinggi untuk Desalinasi Air Laut umumnya tidak ada di pasar umum. Untuk mendapatkan pompa ini bisa dari supplier lokal sebagai agen atau importir. Atau bisa juga membelinya langsung dari vendor di luar negeri.
Untuk menekan air garam ke membran membutuhkan tekanan tinggi, untuk itu pompa high pressure harus bagus produknya. Dalam terori membrane, bahwa semakin tinggi kadar garam, maka akan membutuhkan tekanan lebih tinggi.
Type high pressure sea water pump ini sangat berbeda dengan pompa mesin RO. Pada RO komersial, walaupun menggunakan jenis multistage namun tekanan kerjanya hanya sampai 10 – 15 bar. Sedangkan jenis multistage pada RO air laut sekitar 68 bar (1000 psi).
Merk Pompa High Pressure Yang Terkenal
Beberapa merk pompa high pressure untuk kebutuhan reverse osmosis umumnya masih menggunakan produk import. Untuk dalam memenuhi kualifikasi TKDN (tingkat komponen dalam negeri) sangat sulit. Adapun beberapa merek yang ada seperti:
- Procon
- Grundfos
- CNP
- Flint and Walling
- Calpeda
Sedangkan high pressure pump untuk kebutuhan desalinasi air laut lebih sedikit jumlahnya. Sama untuk reverse osmosis air tawar, juga masih menggunakan merek import. Masing – masing merk mempunyai keunggulan dari kapasitasnya masing – masing. Adapun beberapa merek tersebut adalah:
-
Pompa Plunger : Cat Pump
-
Pompa Piston : Danfos
-
Pompa Diaprhma : Hydracell
-
Pompa Multistage : Fedco Pump
Beberapa Estimasi Harga High Pressure Sea Water Pump?
Harga pastinya menjadi pertimbangan pembelian pompa tekanan tinggi. Sebagian besar jenis pompa yang ada di Indonesia adalah “made in USA”. Namun belakangan ini pompa dengan kapasitas lebih kecil sudah sering menggunakan merk dari China.
Berapa harga pompa high pressure? Sebagai contoh, pompa dari USA merk Catpump untuk kapasitas 16 – 20 liter per menit, berkisar antar USD 3500 – 4000. Artinya asumsi harga sampai di Indonesia mungkin saja sekitar 60 – 70 juta.
Sedangkan pompa high pressure jenis plunger yang sama buatan China, berkisar antara USD 700 – 1000, asumsi di impor sampai ke Indonesia sekitar 20 – 25 juta. Dengan perbedaan harga yang mencolok, beberapa pabrikasi mulai melirik buatan China. Pengalaman mapurna juga untuk kapasitas kecil masih bisa berfungsi dengan baik.
Untuk pompa high pressure sea water pump jenis multistage dari Fedco pump, kisaran harga untuk kapasitas 20 M³/Jam adalah berkisar Rp. 350 – 370 jt.
Perawatan Pompa High Pressure
Perawatan pompa high pressure yang benar dan tepat sangat penting untuk memastikan kinerja optimal dan umur panjang. Di bawah ini beberapa anjuran untuk perawatannya, sebagai berikut:
-
Inspeksi Rutin dan Log Sheet: Periksa pompa high pressure secara teratur untuk tanda-tanda kerusakan, kebocoran, atau keausan. Atasi masalah apa pun dengan segera untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Catat juga data – data pompa dengan log sheet.
-
Kebersihan Pompa dan Lingkungannya: Lakukan selalu pembersihan body pompa tekanan tinggi, perlengkapannya serta lingkungannya. Adanya kotoran akan membuat potensi terselip di antara putaran RPM tinggi moto atau vane pompa.
-
Pelumasan Oli dan Pergantiannya: pemberian oli ini biasanya pada pompa high pressure jenis Plunger, misalnya Catpump. Pemberian pelumas oli ini biasanya memberikan tetesan oli sedikit pada lubang drop yang ada pada body pompa. Secara berkala juga pompa plunger harus mengganti oli sesuai anjuran.
Kesimpulan:
- Inspeksi Rutin dan Log Sheet: Periksa pompa high pressure secara teratur untuk tanda-tanda kerusakan, kebocoran, atau keausan. Atasi masalah apa pun dengan segera untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Catat juga data – data pompa dengan log sheet.
- Kebersihan Pompa dan Lingkungannya: Lakukan selalu pembersihan body pompa tekanan tinggi, perlengkapannya serta lingkungannya. Adanya kotoran akan membuat potensi terselip di antara putaran RPM tinggi motor atau vane pompa.
- Pelumasan Oli dan Pergantiannya: pemberian oli ini biasanya pada pompa high pressure jenis Plunger, misalnya Catpump. Pemberian pelumas oli ini biasanya memberikan tetesan oli sedikit pada lubang drop yang ada pada body pompa. Secara berkala juga pompa plunger harus mengganti oli sesuai anjuran.